SOLOPOS.COM - Salah seorang warga yang mengeluh pusing, mual, dan diare menjalani perawatan di Puskesmas Gemolong, Sragen, Senin (15/1/2024) malam. (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Puluhan warga di Kelurahan Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong, Sragen diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan dalam pertemuan PKK Ngembatpadas. Kejadian keracunan massal itu dilaporkan ke Polsek Gemolong, pada Senin (15/1/2024).

Keracunan massal itu tepatnya terjadi di Kampung Ngembatpadas RT 009/RW 002. Puluhan warga mengalami gejala pusing, mual, muntah, dan diare. Berdasarkan laporan Polsek Gemolong, setidaknya ada 34 warga yang mengalami gejala keracunan tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Awalnya ada pertemuan rutin PKK di Pendapa Kelurahan Ngembatpadas pada Senin siang pukul 13.30 WIB yang dihadiri 60 orang. Dalam kegiatan itu ada hidangan berupa snack berisi arem-arem, sosis, kue mutiara, yang dipesan dari warga. Pertemuan selesai pukul 15.00 WIB. Kemudian pada pukul 16.30 WIB, warga yang mengonsumsi makanan itu mengeluh perut mual, panas, dan pusing,” ujar Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, melalui Kasi Humas Polres, Iptu Suyana, saat ditemui Solopos.com, Rabu (17/1/2024).

Kejadian itu dilaporkan ke lurah setempat. Ibu lurah berupaya mencari konfirmasi info tersebut di grup PKK dan ternyata banyak orang yang mengeluhkan gejala serupa. Baru pada pukul 18.54 WIB, kejadian itu dilaporkan ke polisi

“Ibu lurah mengimbau kepada warga yang mengalami gejala serupa berobat ke puskesmas. Warga pun berdatangan ke puskesmas. Mereka menjalani rawat jalan,” jelas Suyana.

Sampai hari ini warga yang mengalami gejala keracunan dipantau oleh bidan. Dari hasil pemeriksaan awal, gejala mual, pusing, dan diare itu disebabkan warga mengonsumsi makanan ringan dalam pertemuan PKK.

“Kapolsek dan Camat bersama petugas lainnya mengecek ke lokasi pembuatan makanan ringan itu di wilayah Kelurahan Gemolong, Kecamatan Gemolong. Sampel makanan diambil dan dibawa petugas puskesmas untuk uji laboratorium. Saat ini kondisi warga membaik dan tidak ada yang rawat inap,” katanya.

Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen Sri Subekti membenarkan adanya keracunan massal. “Sampel makanan sudah dikirim ke laboratorium kesehatan daerah di Semarang. Kami masih menunggu hasilnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya