SOLOPOS.COM - Seorang anak menerima imunisasi tetes polio di Balai Desa Tanjungsari, Kecamatan Manisrenggo, saat pencanangan Sub PIN Polio di Klaten, Senin(15/1/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sub Pekan Imunisasi Nasional atau PIN Polio di Klaten hingga kini masih terus bergulir. Antusiasme warga Kabupaten Bersinar untuk mengikuti imunisasi termasuk tinggi yang terbukti dari capaian imunisasi Klaten yang masuk tiga besar tertinggi di Jawa Tengah (Jateng).

Sub PIN Polio digelar serentak di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) serta Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sub PIN Polio merupakan program imunisasi tambahan untuk menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) polio di beberapa daerah, salah satunya Klaten. Ada temuan satu kasus polio di Klaten yang dialami seorang anak berumur enam tahun dan kondisinya kini terus membaik.

Sub PIN Polio termasuk di Klaten digelar dalam dua tahap dengan tahap pertama dimulai pada Senin (15/1/2024). Sementara tahap kedua bakal dimulai pada Senin (19/2/2024).

Imunisasi diberikan kepada semua anak usia nol tahun hingga tujuh tahun 11 bulan 29 hari. Di Klaten, sasaran Sub PIN Polio mencapai 127.183 anak. Pada Sub PIN Polio tahap pertama, capaian imunisasi putaran pertama di Klaten terhitung tinggi.

“Alhamdulillah capaian hasil Sub PIN Polio di Klaten peringkat ketiga se-Provinsi Jateng,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Hanung Sasmito Wibowo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (19/1/2024).

Capaian Sub PIN Polio hingga hari ketiga atau Rabu (17/1/2024) mencapai 69,76 persen. Hingga kini, Sub PIN Polio putaran pertama masih terus berjalan.

“Target cakupan Sub PIN Polio minimal 95 persen untuk masing-masing putaran. Monitoring dan evaluasi terus kami laksanakan sampai Sabtu [20/1/2024]. Semoga Klaten bisa meraih capaian lebih dari 95 persen,” kata Hanung.

Target 95 Persen

Ditanya ada atau tidaknya penolakan imunisasi di Klaten, Hanung mengatakan monitoring dan evaluasi hingga kini masih terus berjalan. “Setelah monev, kami lakukan sweeping bagi sasaran yang menolak ataupun yang belum bisa hadir di fasilitas kesehatan,” jelas Hanung.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Yunita Dyah Suminar, menjelaskan di Jateng ada 3,9 juta anak yang menjadi sasaran Sub PIN Polio. Capaian imunisasi tambahan itu ditargetkan minimal 95 persen dari sasaran.

“Kami mengimbau agar 3,9 juta anak di Jateng dibawa ke tempat-tempat pos Sub PIN Polio. Imunisasi ini gratis dan tidak menyebabkan anak demam dan sebagainya,” kata Yunita saat pencanangan Sub PIN Polio di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Senin.

Di Jateng, hanya ada satu temuan kasus polio yakni satu kasus di Klaten. Dia menilai semestinya di Klaten tidak ada kasus polio karena cakupan imunisasi polio di Klaten sudah mencapai 101 persen.

Selain itu, Klaten menjadi salah satu Kabupaten Sehat serta memiliki status open defecation free (ODF), suatu kondisi masyarakat sudah melakukan sanitasi total yakni tidak buang air besar sembarangan.

Dari hasil penelusuran, ternyata kasus satu anak Klaten yang positif terjangkit virus polio memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah dan dimungkinkan tertular di luar wilayah Klaten.

Setelah temuan itu juga sudah ada pengambilan sampel feses dari 30 anak sehat di sekitar tempat tinggal anak yang positif polio dan hasilnya negatif atau tidak ada virus polio. “House to house 200 rumah juga dilakukan pengecekan dan kondisinya baik,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya