SOLOPOS.COM - Rombongan pelajar mengunjungi kawasan Wisata Edukasi Religi Boyolali di bekas Pasar Hewan Sunggingan, Karanggeneng, Boyolali, yang masih dalam masa uji coba, Jumat (10/11/2023). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Sektor pariwisata Kabupaten Boyolali semakin lengkap dengan hadirnya wahana baru yakni kawasan Wisata Edukasi Religi Boyolali yang baru diresmikan pada 21 Oktober 2023.

Namun demikian, masyarakat umum masih harus bersabar karena meski sudah dilakukan soft opening, destinasi wisata yang menempati bekas Pasar Hewan Sunggingan, Karanggeneng, Boyolali, itu baru dalam tahap uji coba dan belum dibuka untuk umum.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pada unggahan di akun Instagram Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, uji coba pembukaan destinasi Wisata Edukasi Religi tersebut dilakukan mulai 1 November 2023 hingga 31 Desember 2023 nanti.

Pada periode uji coba itu, Wisata Edukasi Religi Boyolali hanya dikhususkan pelajar di wilayah Kabupaten Boyolali. Untuk berkunjung, instansi pendidikan yang bermaksud melakukan kunjungan mesti mengajukan surat resmi terlebih dulu ke Disporapar Boyolali.

Dalam surat tersebut, satuan pendidikan terkait juga harus mencantumkan tanggal kunjungan, waktu, serta jumlah pengunjung. Kemudian Disporapar Boyolali akan mengatur kunjungan dari satuan pendidikan yang telah mengajukan surat tersebut.

Selama masa uji coba, kunjungan ke objek wisata yang dilengkapi sarana latihan haji dan umrah lengkap itu tidak dikenai biaya tiket masuk alias gratis. Namun pengunjung wajib memperhatikan beberapa aturan dan tata tertib yang ditentukan.

Aturan itu di antaranya pengunjung harus hadir tepat waktu sesuai yang telah ditentukan dan harus menyediakan pendamping. Pengunjung tidak dibolehkan membawa makanan dari luar, hanya dibolehkan membawa minuman dan disarankan membawa tumbler selama berada di kawasan Wisata Edukasi Religi Boyolali itu.

Selain itu pengunjung disarankan membawa topi atau kacamata atau payung sendiri dan selama kunjungan wajib menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban. Pengunjung juga dilarang mencoret-coret atau merusak sarana prasarana yang ada serta dilarang merokok.

Kepala Disporapar Boyolali, Budi Prasetyaningsih, mengatakan uji coba tersebut juga dilakukan sebagai persiapan sebelum nantinya dibuka untuk umum pada 1 Januari 2024. “Saat ini kami masih terus evaluasi, apa saja yang perlu disiapkan khususnya untuk pelayanan pengunjung nanti,” kata dia saat ditemui di kantornya, Jumat (10/11/2023).

Menurutnya, beberapa hal yang perlu dipastikan kesiapannya sebelum secara resmi dibuka untuk umum adalah sistem tiket, penerangan, sumber daya manusia (SDM), sarana kebersihan, dan lainnya. Selain itu juga penataan parkir kendaraan pengunjung serta ruko.

Dengan begitu ketika dibuka pada 1 Januari 2024 nanti, semua sudah siap. Ia menyebutkan sampai saat ini animo para pelajar untuk berkunjung sudah tinggi. Hanya, untuk pengunjung umum memang belum dibolehkan.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi Wisata Edukasi Religi Boyolali, terlihat beberapa anak dari suatu sekolah tengah berkunjung. Pintu gerbang hanya dapat diakses satuan pendidikan yang telah mengajukan permohonan ke Disporapar Boyolali untuk berkunjung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya