SOLOPOS.COM - Masjid Joglo Baitul Ma’mur di jalan raya Penggung-Jatinom, Desa Kunden, Kecamatan Karanganom, Klaten, ramai musafir yang mampir untuk salat dan ngadem, Selasa (12/3/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENMasjid di tepi jalan raya Penggung-Jatinom Km 3, Dukuh Tegalsari, Desa Kunden, Kecamatan Karanganom, Klaten, ini selalu ramai. Apalagi ketika siang di tengah terik sinar matahari di Bulan Puasa.

Banyak musafir yang mampir melaksanakan salat dan beristirahat sejenak dengan suasana masjid yang adem. Masjid itu bernama Masjid Joglo Baitul Ma’mur.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sekilas bangunan joglo itu tak terlihat seperti masjid. Tak ada kubah atau pun menara yang mencirikan masjid pada umumnya. Lantaran hal itu, pada genting atap bangunan itu diberi tulisan nama masjid dengan ukuran cukup besar.

Masjid Joglo Baitul Ma’mur di Karanganom, Klaten, berkonsep terbuka tanpa tembok. Alhasil, semilir angin datang dari berbagai sisi hingga suasana masjid itu adem terutama saat siang hari yang terik.

Masjid itu memiliki dua gebyok yang mengapit ruang imam. Atap bangunan disangga kayu jati. Selain kayu jati, struktur bangunan dihiasi batu bata ekspos.

Imam masjid Joglo Baitul Ma’mur, Muhammad Cholil, 73, menjelaskan tanah beserta bangunan masjid itu merupakan wakaf dari seorang warga Kunden bernama H Karyawan Hari Seosetyo. Sesuai keterangan pernyataan wakaf, pada 1 Mei 2020, Hari mewakafkan 1.030 meter persegi tanah berikut bangunannya.

Masjid boleh digunakan dari kalangan mana saja dan pembangunan masjid sudah selesai. Warga tidak diperkenankan menambah bangunan dalam bentuk apa pun di area masjid. Kanan-kiri masjid itu tak ada rumah penduduk melainkan area persawahan. Permukiman ada di seberang jalan yang sudah terdapat musala.

Cholil mengatakan sesuai niatan pendirinya, masjid joglo di Karanganom, Klaten, itu dibangun untuk memfasilitasi para musafir. Seperti diketahui, jalan raya Penggung-Jatinom ramai lalu lalang kendaraan dan tak banyak ditemui masjid di sepanjang jalan tersebut.

Cita-cita pemberi wakaf mendirikan masjid untuk memfasilitasi para musafir pun terwujud. “Ini merupakan masjid musafir. Setiap saat ada orang mampir ke sini untuk salat. Dari pagi, siang, sampai sore. Saat pagi itu orang mampir untuk Salat Duha,” kata Cholil saat ditemui Solopos.com di Masjid Joglo Baitul Ma’mur, Selasa (12/3/2024).

Disinggung kegiatan selama Ramadan, Cholil mengatakan kegiatan memakmurkan masjid tetap berjalan. Seperti jamaah salat wajib lima waktu, salat tarawih, serta tadarusan.

Salah satu warga Kota Magelang, Ari, 29, mengaku baru kali pertama datang ke Masjid Joglo Baitul Ma’mur. Dia mengatakan suasana masjid itu bikin betah. “Baru pertama ini ke sini kebetulan pas lewat kemudian mampir. Awalnya tidak tahu kalau ini masjid. Di sini suasananya adem,” kata Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya