Solopos.com, WONOGIRI—Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri menyebut tingkat ketimpangan ekonomi berdasarkan pengeluaran penduduk di Kabupaten Wonogiri turun sejak pandemi Covid-19 lalu.
Intinya, hal itu merupakan kabar baik.
Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Wonogiri yang diukur menggunakan rasio gini tercatat sebesar 0,348 atau berada di level sedang pada 2022.
Sebagai informasi, angka rasio gini 0 sampai 1. Angka rasio gini semakin mendekati 0 maka ketimpangan ekonomi semakin rendah. Sebaliknya, angka rasio gini semakin mendekati 1 maka ketimpangan ekonomi semakin tinggi.
Sebagai informasi, angka rasio gini 0 sampai 1. Angka rasio gini semakin mendekati 0 maka ketimpangan ekonomi semakin rendah. Sebaliknya, angka rasio gini semakin mendekati 1 maka ketimpangan ekonomi semakin tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS) membagi rasio gini dibagi menjadi tiga level. Level pertama menunjukkan tingkat ketimpangan yang rendah, yaitu berada pada kisaran 0 sampai 0,3.
Level kedua menunjukkan ketimpangan menengah atau sedang yaitu 0,3-0,5. Level ketiga menunjukkan ketimpangan tinggi yaitu di atas 0,5.
Pada 2020 indeks rasio gini Wonogiri tercatat sebesar 0,364. Angka itu turun menjadi 0,356 pada 2021. Kemudian pada 2022 turun 0,008 menjadi 0,348.
Selain itu, tingkat atau persentase penduduk miskin di Wonogiri pada 2022 juga turun dibanding tahun sebelumnya yang sempat naik.
Demikian halnya dengan tingkat pengangguran terbuka. Menurut BPS, pengangguran terbuka terdiri atas tiga yakni orang yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan.
Selain itu orang yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha. Atau mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
Mau tahu data-data tentang pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, pengangguran, realisasi investasi, dan lainnya di Wonogiri? Simak data dari BPS dan DPMPTSP Wonogiri berikut ini:
Demikian data-data seputar perkembangan Kabupaten Wonogiri.