Soloraya
Senin, 22 Januari 2024 - 19:19 WIB

Mayoritas Anak Muda, 3.409 Pengawas TPS Pemilu 2024 Boyolali Dilantik

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembekalan pengawas TPS oleh Panwascam Boyolali di Gedung Serba Guna Desa Kebonbimo, Boyolali, Senin (22/1/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak 3.409 pengawas tempat pemungutan suara atau TPS Pemilu 2024 se-Kabupaten Boyolali telah dilantik pada Minggu (21/1/2024) dan Senin (22/1/2024). Mayoritas pengawas TPS itu masih muda dengan usia di bawah 40 tahun.

Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Boyolali, Tedjo Dwijanto, menyampaikan pada Minggu dilantik pengawas TPS di enam kecamatan yaitu Cepogo, Teras, Kemusu, Wonosegoro, Wonosamodro, dan Klego.

Advertisement

Kemudian pengawas TPS di kecamatan sisanya dilantik pada Senin. Tedjo menjelaskan pelantikan digelar berbeda karena berdasarkan petunjuk teknis dikatakan boleh digelar pada 21 Januari 2024 akan tetapi tidak boleh melebihi 22 Januari 2024.

“Yang dilantik sesuai jumlah TPS yaitu ada 3.409 orang. Mayoritas dari kalangan umum, saya belum memetakan, tapi kalau saya lihat didominasi usia 40 tahun ke bawah,” kata Tedjo kepada Solopos.com, Senin.

Advertisement

“Yang dilantik sesuai jumlah TPS yaitu ada 3.409 orang. Mayoritas dari kalangan umum, saya belum memetakan, tapi kalau saya lihat didominasi usia 40 tahun ke bawah,” kata Tedjo kepada Solopos.com, Senin.

Ia menjelaskan sedari awal Bawaslu Boyolali menekankan agar panwascam masing-masing kecamatan mencari pengawas TPS yang usianya muda pada Pemilu 2024. Hal tersebut terkait penggunaan aplikasi digital saat bertugas.

Tedjo menyampaikan setelah dilantik, para pengawas TPS langsung diberikan pembekalan untuk orientasi tugas. Selain pembekalan setelah pelantikan, ada pula pembekalan kedua setelah 7 Februari 2024 dan sebelum 10 Februari 2024. “Nanti pembekalan terkait penghitungan dan pemungutan suara,” kata dia.

Advertisement

Senada dengan Tedjo, Oddy menjelaskan dari 228 pengawas TPS di Kecamatan Boyolali, sekitar 60% usianya di bawah 40 tahun. Ia menjelaskan proses seleksi pengawas TPS tidak berdasarkan faktor like or dislike, akan tetapi berawal dari penilaian administrasi, termasuk pendidikan dan usia.

Selain itu pengalaman juga dipertimbangkan. Selanjutnya, ada proses wawancara untuk memperdalam dan mengenali pengawas TPS. Baru setelah itu Panwascam menyusun peringkat para pendaftar dan yang teratas terpilih menjadi pengawas TPS.

“Tetap untuk usia dari 21 tahun sampai umur 40-an tahun yang mendominasi atau sekitar 60%. Sisanya di atas 40 tahun,” jelas dia.

Advertisement

Ia berharap dengan terpilihnya pengawas TPS berusia muda dapat membuat mereka lebih adaptif dengan perkembangan teknologi. Oddy menyampaikan alat kerja pengawasan dan pelaporan untuk para pengawas TPS nantinya akan berbasis teknologi yaitu aplikasi Siwaslu.

Setelah pelantikan, Oddy mengatakan para pengawas TPS mendapatkan pengarahan dari Panwascam untuk perkenalan, konsolidasi tim, dan sebagainya. Kemudian juga mendapatkan materi terkait pemungutan suara oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Boyolali.

“Harapan kami pengawas TPS bisa bekerja secara profesional, berintegritas, dan tetap menjaga netralitas sebagai pengawas TPS. Sehingga, bisa menjaga demokrasi Indonesia menjadi lebih baik,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif