SOLOPOS.COM - Penyuluh Agama Islam dari Kemenag Klaten, Muh Ngirhason, bersama karakter boneka diberi nama Mbah Imanto menyampaikan dakwah belum lama ini. (Istimewa/dokumentasi Ngirhason)

Solopos.com, KLATEN — Penyuluh dari Kantor Kementerian Agama Klaten, Muh Ngirhason, masuk 10 nominasi pada ajang Penyuluh Agama Islam (PAI) Award 2024 tingkat nasional kategori metode penyuluhan baru.

Penyuluh yang kini bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jatinom itu bisa tembus sebagai salah satu finalis PAI Award berkat metode dakwah yang menggunakan teknik ventriloquism dan boneka berbagai karakter.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Alhamdulillah bisa masuk 10 besar dan dari perankingan saya berada di urutan 2 untuk kategori metode penyuluhan baru. Tahapan selanjutnya mengikuti presentasi di Jakarta. Untuk Jateng, alhamdulillah masuk urutan tertinggi, karena dari delapan kategori ada nominasinya,” jelas Ngirhason saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (3/7/2024).

Ngirhason melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi penilaian PAI Award 2024 tingkat nasional. Dia bersyukur mendapatkan dukungan serta bimbingan dari Kanwil Kemenag Provinsi Jateng untuk persiapan menuju penilaian PAI Award 2024.

Metode berdakwah dengan teknik ventriloquism sudah digunakan Ngirhason sejak 2018. Awalnya, Ngirhason mencari cara berdakwah yang berbeda namun bisa diterima banyak kalangan. Semangat belajar yang tinggi membuat Ngirhason menemukan cara berdakwah menggunakan metode ventriloquism dan menciptakan sejumlah karakter suara.

Ventriloquism merupakan seni suara perut dengan berbicara tanpa menggerakkan bibir. Teknik itu seperti yang digunakan Kak Ria Enes yang dikenal dengan boneka Susan. Cara itu yang kemudian diadopsi Ngirhason untuk berdakwah.

Ngirhason menggunakan boneka sebagai sosok karakter suara yang dia ciptakan. Karakter boneka yang dibawa Ngirhason dalam menyampaikan pesan dakwah berupa tokoh kakek yang dia beri nama Mbah Imanto, akronim dari imane sing temoto atau iman yang tertata.

Metode Ventriloquism

Boneka lain yakni sosok monyet yang dia beri nama Moncu atau monyet lucu dan burung diberi nama Bucu atau burung lucu. Dengan cara penyampaian yang santai dan sesekali diisi guyonan, metode dakwah yang disampaikan Ngirhason menarik minat para jamaahnya.

Tak sekadar mengundang gelak tawa, pesan-pesan dakwah yang disampaikan bisa diterima para jamaahnya. Tak hanya anak-anak, gaya dakwah yang disampaikan Ngirhason diterima orang dewasa.

Selain dari masjid ke masjid serta majelis ke majelis, Ngirhason dipercaya menyampaikan pesan dakwah kepada warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klaten secara rutin. Selain itu, dia konsisten berdakwah melalui siaran radio hingga media sosial seperti Facebook, Instagram, X, dan TikTok.

Selain menjadi penyuluh agama, Ngirhason ikut dalam berbagai organisasi serta lembaga dakwah. Salah satunya menjadi Pengurus Daerah Ikatan Dai Indonesia Klaten Bidang Kepemudaan.

Ngirhason berkomitmen tetap berada di jalur dakwah dengan ciri khasnya menggunakan ventriloquism dan sejumlah karakter boneka. Pesan dakwah yang dia sampaikan disesuaikan dengan kondisi kekinian. Seperti saat ini dia getol menyampaikan pesan dakwah terkait bahaya judi online.

Hal itu dia lakukan menindaklanjuti surat edaran (SE) Kemenag RI menyikapi maraknya judi online dan dampak buruk yang diakibatkan. “Judi online memberikan efek luar biasa. Bahayanya sangat besar, sampai ada yang bunuh diri, keuangan keluarga pontang panting, bahkan kondisi keluarganya tidak lagi harmonis dan anak yang akhirnya menjadi korban,” jelas Ngirhason.

Kepala Kantor Kemenag Klaten, Anif Solikhin, mendukung Ngirhason agar bisa berprestasi hingga ke tingkat nasional untuk membawa nama baik Jateng serta Klaten. Apalagi, Ngirhason berhasil mengembangkan metode dan media baru untuk berdakwah. “Pemilihan metode itu sangat membantu dalam keberhasilan menyampaikan dakwahnya,” kata Anif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya