SOLOPOS.COM - Anggota komunitas belajar Guru Ampel Berbagi dan Bercerita (Gurita) menampilkan drama Punakawan di Ampel Edu Fair, Desa Tanduk, Ampel, Boyolali, Kamis (30/5/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Di wilayah Ampel, Boyolali, terdapat komunitas belajar bernama Gurita, singkatan dari Guru Ampel Berbagi dan Bercerita. Ratusan guru PAUD, TK, SD, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Ampel tergabung dalam komunitas yang terbentuk sejak 2023 itu.

Ketua sekaligus inisiator Komunitas Belajar Gurita, Siti Mudrikah, menjelaskan awal mula Gurita terbentuk pada 2023 ketika ia dimutasi dari Juwangi ke Ampel.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Ini adalah wahana bagaimana guru berbagi ilmu, pengetahuan, cara mengajar, agar pengembangan kompetensi semakin luar biasa,” ujar dia saat ditemui Solopos.com di ajang Ampel Edu Fair di Gedung Sasana Noegraha, Tanduk, Ampel, Boyolali, Kamis (30/5/2024).

Ia mengatakan pembentukan Gurita di Ampel, Boyolali, didasari pandangan bahwa ilmu ketika dikembangkan bakal seperti pohon. Semakin berkembang maka buahnya semakin banyak.

Beberapa hal yang telah dilakukan komunitas tersebut yaitu guru saling berbagi dan bercerita tentang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ada sekitar 200 guru yang telah bergabung ke komunitas belajar Gurita.

“Guru-guru juga dibagi dengan KKG [Kelompok Kerja Guru] tiap kelas I, II, dan sebagainya. Ada juga yang pembagian tiap mapel [mata pelajaran],” kata Kepala SDN 2 Selodoko dan SDN 2 Ngenden tersebut.

Mudrikah menilai seiring perkembangan zaman, ketika guru hanya mengajar secara konvensional, pengajar akan tertindas dan tertinggal. Guru juga harus bisa berkreasi dan berinovasi agar murid tidak bosan.

Pertemuan Rutin

Para guru dalam komunitas Gurita di Ampel, Boyolali, mengadakan pertemuan rutin sebulan sekali guna membahas serta mengelola platform merdeka belajar. Selain itu juga membahas cara mengajar yang edukatif, membuat permainan edukatif, dan sebagainya.

Ia berharap ketika para guru saling berbagi dan bercerita tentang pengalamannya mengajar, pengajar di Ampel bakal memiliki pengetahuan yang banyak. Sehingga pengajar bakal memberikan pelajar yang berdampak pada siswanya.

Salah satu kegiatan yang diselenggarakan komunitas belajar Gurita yaitu  Ampel Edu Fair di Gedung Sasana Noegraha, Tanduk, Ampel, Boyolali, Kamis (30/5/2024).

Komunitas Gurita juga turut menampilkan drama Punakawan yang menyoroti guru-guru sekarang banyak yang online terus. Sehingga banyak guru yang meninggalkan peserta didik. “Penampilan Punakawan bertujuan mengingatkan bahwa guru sejati adalah guru yang perhatian dengan murid-muridnya,” jelas dia.

Sementara itu, pengajar SDN 3 Sidomulyo, Irsa Ringgi Warsiti, mengaku mendapatkan banyak manfaat dengan bergabung di komunitas belajar Gurita, Ampel, Boyolali, yaitu bisa berbagi terkait masalah di kelas dan sekolah.

Dengan adanya Gurita, Irsa merasakan guru lebih bisa bebas berekspresi akan tetapi tetap berpegang teguh pada batasan. “Semisal di sekolah belum komplet, itu bisa dikompleti di komunitas ini. Anggota juga bisa berbagi kelebihan sekolah masing-masing, jadi nantinya saling melengkapi,” kata dia.

Irsa mengatakan saat belum bergabung dengan komunitas belajar Gurita, ia bingung ketika menghadapi kesulitan. Terutama terkait Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan hal baru dalam kurikulum merdeka belajar.

“Banyak guru yang bingung apa itu P5, dengan adanya Gurita kami bisa belajar tentang kurikulum baru dan apa saja yang sekarang ini di dunia pendidikan harus cepat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya