SOLOPOS.COM - Kaum milenial yang tergabung dalam Komunitas Petani Muda Klaten menggelar atraksi tandur bareng di wilayah Kecamatan Karanganom, Klaten, Agustus 2021. (Instagram @Petani(Muda)Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Di Klaten ada satu komunitas petani berusia muda. Komunitas Petani Muda Klaten namanya. Layaknya anak muda, komunitas ini tak lepas dari aktivitas digital. Mereka kerap berbagai informasi dan inspirasi melalui berbagai media digital termasuk media sosial.

Founder sekaligus Pembina Utama Komunitas Petani Muda Klaten, Yusuf Murdani, mengatakan komunitas tersebut terbentuk pada 17 Juli 2020, berawal dari lima orang yang berkumpul membahas masa depan pertanian. Lima anak muda itu yakni Afip Amrizal Basri, Hannung Dwi Khasanah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kemudian Muhammad Ikhsan, Aji Rahman Widiyanto, dan saya Yusuf Murdani. “Saat itu kami berkumpul di rumah saya di Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Klaten,” kata Yusuf saat diwawancarai Solopos.com, belum lama ini.

Latar belakang terbentuknya Komunitas Petani Muda Klaten, kata Yusuf, berawal dari diskusi hingga muncul isu terkait regenerasi petani serta permasalahan pupuk. Mereka berlima sepakat membentuk komunitas dalam rangka mewadahi anak-anak muda yang memiliki minat di bidang pertanian.

Komunitas Petani Muda Klaten resmi berbadan hukum pada Desember 2021 dengan sekretariat beralamat di Dukuh Tlogowono, Desa Bono, Kecamatan Tulung. Komunitas itu mengusung slogan Petani itu Keren, Petani itu Sukses, Petani itu Kaya.

Visinya melahirkan 1.000 petani muda produktif dan mampu menjadi produsen pangan skala nasional. Saat ini sudah ada lebih dari 300 orang yang menjadi anggota komunitas tersebut berdasarkan keanggotaan di grup Whatsapp serta 50 anggota yang sudah memiliki kartu tanda anggota (KTA).

Yusuf mengatakan manfaat utama adanya komunitas itu yaitu sebagai wadah untuk mengekspresikan minat pertanian khususnya di kalangan anak-anak muda. Selain itu juga untuk mendapat kesempatan mengikuti pelatihan, pendampingan, memperluas jaringan, memudahkan mencari solusi-solusi dalam menyelesaikan kendala dalam bidang pertanian.

Sebagai wadah bagi petani muda, Yusuf mengatakan agenda-agenda komunitas juga disesuaikan dengan tren dan kebiasaan anak muda dengan tetap mengusung isu-isu pertanian mulai dari regenerasi, budi daya pemanfaatan teknologi, dan agribisnis.

Kegiatan rutin ada Ngoper yang merupakan akronim dari Ngobrol Pertanian yakni diskusi dengan tema sesuai isu terkini/terbaru dengan mengundang ahlinya.

komunitas petani muda klaten
Komunitas Petani Muda Klaten menggelar diskusi Ngoper di aula Agro Techno Park Humo Klaten, Minggu (26/9/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Kemudian ada kegiatan atraksi berupa praktik langsung seperti praktik pembuatan pupuk, pakan ternak, pestisida nabati, dan praktik olah lahan. Selain itu ada Ngaji Tani sebagai forum untuk menjaga ruhiah atau psikologis petani dan sebagai media monitoring.

Memberi Influence pada Anak Muda

“Konten di medsos [media sosial] hampir setiap hari. Kemudian konten di website resmi sesuai agenda resmi,” kata Yusuf mengenai pemanfaatan media informasi digital untuk membagikan informasi dan inspirasi.

Yusuf mencontohkan saat kegiatan tandur bareng di sawah wilayah Desa Padas, Kecamatan Karanganom, dan Desa Jimus, Kecamatan Polanharjo, disebarkan melalui media sosial seperti Instagram, grup Whatsapp hingga website.

Kemudian saat kegiatan Ngoper di aula rumah dinas Wakil Bupati Klaten. “Rata-rata konten yang trending ketika praktik langsung dan diskusi di tempat-tempat penting [dibagikan],” kata dia.

Komunitas Petani Muda Klaten memiliki akun Instagram @petaniklaten yang terhubung dengan Facebook, kemudian website www.petanimudaklaten.org, dan kanal Youtube @tanimudatv.

Ditanya apakah penyebaran informasi kegiatan komunitas petani muda di Klaten itu efektif untuk memberikan influence atau dampak bagi anak muda, Yusuf mengatakan sejauh ini efektif sampai tahap mereka tahu ada Komunitas Petani Muda Klaten.

Selain itu, pernah juga sampai terjalin kerja sama dengan mahasiswa pertanian berbagai kampus dan program pemberdayaan serta pengabdian masyarakat.

Dalam penyebaran informasi melalui media digital itu, Yusuf mengaku sangat terbantu dengan adanya berbagai program Telkom Group. Yusuf pun berharap komunitas petani muda di Klaten bisa didukung fasilitasi koneksi Indihome di setiap basecamp yang ada di setiap kecamatan.

“Kedua, kami berharap dibantu dalam pengenalan lebih luas adanya komunitas melalui platform mereka. Ketiga, kami juga berharap ada kerja sama agenda-agenda pelatihan dan pendampingan petani,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya