SOLOPOS.COM - Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam memberi wejangan kepada para tahanan dalam acara buka puasa bersama tahanan Mapolres Sragen, Rabu (20/3/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN-Sejumlah kipas angin berputar. Suasana tetap terasa gerah di dalam sel tahanan Mapolres Sragen, Rabu (20/3/2024) petang. Padahal cuaca di luar ruangan cerah dan tidak mendung. Sirkulasi udara di dalam ruangan juga cukup. Ruangan sempit itu penuh dengan para tahanan dan para perwira polisi.

Para tahanan di Mapolres Sragen ini sengaja berkumpul pada momentum Ramadan untuk buka puasa bersama. Acara itu rutin digelar setiap Ramadan. Namun momentum bersama Kapolres AKBP Jamal Alam dan para pejabat utama Polres Sragen baru kali pertama dilaksanakan. Momentum tersebut langka.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ada 33 orang tahanan yang hadir dalam acara itu. Tahanan dengan masa tahanan paling lama adalah 60 hari tetapi juga ada tiga orang yang baru masuk tahanan Rabu siang, yakni tiga orang komplotan dukun palsu pengganda uang yang beraksi di Gunung Kemukus Sumberlawang, Sragen. Ada juga tahanan paling jauh dari Sidoarjo dan Grobogan.

Dalam kesempatan buka puasa bersama itu, Kapolres Sragen memberi tausiyah singkat dan sekaligus memberi motivasi kepada para tahanan. Para tahanan duduk mendengarkan dengan khidmat. Mereka baru kali pertam bertemu dengan Kapolres. Kapolres menganggap mereka seperti saudara ssndiri, yakni saudara sesama muslim.

“Ada yang sakit?” tanya Kapolres.

Salah seorang tahanan mengacungkan jari. Ia bicara mengeluhkan sakit jantung dan gula. Mendengar keluhan itu, Kapolres langsung memerintahkan Unit Dokkes untuk memeriksa kesehatan tahanan itu setelah buka puasa bersama.

“Saya sengaja datang ke sini untuk bertatap muka secara langsung, berinteraksi, dan melihat langsung kondisi para tahanan semua. Kalau ada keluhan jangan sungkan-sungkan untuk bilang ke petugas. Di tempat ini gunakan untuk muhasabah dan merenungkan diri,” ujarnya.

Kapolres berpesan bahwa tidak ada manusia yang tidak punya masalah. Dia menyampaikan semua manusia pasti punya masalah. Kapolres pun mengakui punya masalah. Wakapolres pun, kata dia, punya masalah.

“Masing-masing punya masalah sendiri dan punya sifat berbeda-beda. Setiap manusia diuji dengan masalah itu. Semua orang itu sama yang membedakan tingkat ketakwaaannya.” katanya

Salah seorang tahanan asal Kedawung, Sragen, Budi, mengaku dengan buka puasa bersama Kapolres Sragen ini semua masalah seolah hilang. Kasus pelecehan biduan saat campursari di Kedawung beberapa waktu lalu juga terasa hilang.

“Buka puasa bersama Kapolres ini terasa seperti Lebaran. Saya kangen dengan suasana seperti suasana di rumah. Saya tinggal di sini sudah 24 hari. Saya senang bisa merasakan salat berjemaah bersama Kapolres. Semoga ke depan lebih baik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya