Soloraya
Minggu, 30 Juni 2024 - 23:54 WIB

Napak Tilas Sambernyawa Tandai Dibukanya Wisata Lasel Park Wonoasri Wonogiri

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta napak tilas Pangeran Sambernyawa di Hutan Seper, Jatipurno, Wonogiri, menerima penghargaan karena berhasil menyelesaikan perjalanan lebih awal, Minggu (30/6/2024). (Istimewa/Maryadi)

Solopos.com, WONOGIRI — Puluhan warga mengikuti kegiatan menapak tilas perjalanan gerilya Pangeran Sambernyawa di Hutan Seper, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, Minggu (30/6/2024). Kegiatan itu sekaligus untuk mengenalkan kembali potensi wisata The Lasel Park Wonoasri.

Pengelola The Lasel Park Wonoasri, Maryadi, mengatakan kegiatan napak tilas digelar untuk mempelajari nilai-nilai perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa saat bergerilya melawan tentara Belanda di Hutan Seper zaman dahulu.

Advertisement

Hutan Seper di Kecamatan Jatipurno itu dipercaya menjadi salah satu wilayah yang dilalui Pangeran Sambernyawa pada abad ke-18. Dalam kegiatan napak tilas itu, ada belasan regu yang berjalan beberapa kilometer di Hutan Seper.

Satu regu terdiri atas empat orang. Mereka menyusuri jalan yang mengitari Hutan Seper yang bermula dan berakhir di The Lasel Park Wonoasri.

Advertisement

Satu regu terdiri atas empat orang. Mereka menyusuri jalan yang mengitari Hutan Seper yang bermula dan berakhir di The Lasel Park Wonoasri.

“Ada kerabat dari Pura Mangkunegaran juga yang datang ke sini. Warga yang datang menyaksikan acaranya ada seratusan orang,” kata Maryadi kepada Solopos.com, Minggu.

Menurut Maryadi, kegiatan napak tilas perjalanan Pangeran Sambernyawa itu baru kali pertama ini digelar di Hutan Seper, Jatipurno, Wonogiri. Rencananya, kegiatan itu akan digelar rutin setiap tahun.

Advertisement

Pengelola sudah mulai merehabilitasi kawasan wisata itu dengan membangun sejumlah wahana seperti rumah hutan, joglo, taman wayang, dan lainnya.

“Dulu sebelum pandemi di sini ramai pengunjung. Rerata sehari pemasukan paling tidak Rp500.000/hari dengan harga tiket masuk Rp10.000 per orang,” ujarnya.

Saat ini, Maryadi bersama Perum Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat tengah berupaya menghidupkan kembali wisata alam tersebut.

Advertisement

Salah satu peserta napak tilas Pangeran Sambernyawa, Nandar Suyadi, menyebutkan kegiatan tersebut bisa mengenalkan kembali kearifan lokal Jatipurno, Wonogiri. Yang tidak kalah penting, menurutnya, acara tersebut sebagai salah satu ruang bagi warga untuk belajar tentang sejarah mengenai perjuangan Pangeran Sambernyawa di Wonogiri.

“Itu tempatnya juga bagus. Untuk jadi tempat wisata sangat potensial. Di sisi lain, ada nilai-nilai sejarah di dalamnya,” ucap Nandar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif