SOLOPOS.COM - Sajian soto dan jenang pati yang segar dan nikmat di Warung Soto Mbah Mul Munyuk di Dukuh Tirtomarto, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Minggu (18/2/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Di belakang Umbul Tirtomarto Pengging Boyolali ada satu warung soto legendaris yang sudah ada sejak hampir 60 tahun yang lalu. Namanya Warung Soto Mbah Mul Munyuk.

Warungnya terletak di Dukuh Tirtomarto, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Warung Soto Mbah Mul Munyuk menjadi kuliner legendaris di wilayah Pengging dan menjadi jujukan para pegowes serta pengunjung umbul.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah satu warga Sukoharjo yang baru saja mampir di umbul dan datang ke Warung Soto Mbah Mul Munyuk, Faqih Annisa, 30, mengaku ia sudah berlangganan di tempat makan tersebut lebih dari 10 tahun lalu semenjak masih menjadi mahasiswa.

“Jauh-jauh dari Sukoharjo ke Pengging ini sekalian berwisata di mata air dekat sini. Setelah berenang mampir di Warung Soto Mbah Mul Munyuk,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di warung tersebut, Minggu (18/2/2024) pagi.

Perempuan tersebut sengaja datang ke Warung Soto Mbah Mul Munyuk karena lokasinya dekat dengan Umbul Tirtomarto Pengging, Boyolali, tepat di belakang tempat wisata tersebut.

Soto menjadi menu favorit Faqih karena ia merasa kuah yang disajikan segar dan gurih. Selain itu, terkadang ia berganti menu seperti jenang pati dan bakmi pecel. Ia juga bisa menemukan jajanan tradisional seperti mentho, klenyem, sukun goreng, dan sebagainya di warung tersebut.

Harga Terjangkau

“Jajanannya memang jarang ada di warung yang lain, tradisional lah. Warung soto ini memang terkenal legendaris di Pengging karena sudah ada sejak lama,” kata dia.

warung soto mbah mul munyuk pengging boyolali
Warung Soto Mbah Mul Munyuk di Dukuh Tirtomarto, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Minggu (18/2/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Untuk harga makanan, Faqih mengatakan sangat terjangkau dan cocok untuk kalangan mahasiswa. “Segar sekali habis berolahraga renang di pagi hari, lalu butuh asupan energi. Saya langsung mampir ke Warung Soto Mbah Mul Munyuk,” kata dia.

Sementara itu, pegowes asal Solo, Budiyanto, 45, juga mengaku sering datang ke warung soto tersebut bersama kawan-kawannya sesama pegowes. Walau tempat berhenti Budi dan teman-teman pegowes berganti-ganti, akan tetapi yang menjadi favorit tetap di Warung Soto Mbah Mul Munyuk di Pengging, Boyolali.

“Soalnya selain harganya terjangkau, halaman parkirnya juga sangat luas. Jadi enak saja misal bareng-bareng orang banyak. Pegowes yang ke sini juga bukan hanya kelompok kami, banyak,” kata dia.

Berbeda dengan Faqih yang memfavoritkan soto, Budi menyukai jenang pati di Warung Soto Mbah Mul Munyuk. Ia mengatakan tidak banyak warung yang menyajikan jenang pati.

Menurut Dwi, menu tersebut bagus untuk penderita asam lambung seperti dirinya. “Walau favorit ya enggak makan jenang pati terus, kadang ya makan soto, ganti-gantilah sesuai inginnya apa. Sini minumannya juga pakai gula batu, bukan gula pasir begitu, serasa nostalgia zaman dahulu,” kata dia.

Asal-usul Nama Munyuk

Sementara itu, pengelola warung, Ulfa Kurniyati, 38, mengatakan warung ini didirikan oleh kakek iparnya, Mulyo Pawiro, 88, sekitar 1965. Berdasarkan cerita yang ia dapat dari keluarganya, warung tersebut sudah ada sejak pemberontakan G30S PKI.

warung soto mbah mul munyuk pengging boyolali
Menu makanan di Warung Soto Mbah Mul Munyuk di Dukuh Tirtomarto, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, dimasak pakai tungku tradisional, Minggu (18/2/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Ulfa mengatakan kata “munyuk” yang tersemat pada nama warung itu sebenarnya bukanlah nama resmi. Nama tersebut adalah parapan atau sapaan akrab Mbah Mul sejak kecil. Nama tersebut akhirnya bertahan hingga Mbah Mul dewasa dan membuat warung sotonya dikenal banyak orang dengan nama tersebut.

“Sekarang Mbah Mul istirahat di rumah anaknya, sudah sering sakit,” kata dia kepada Solopos.com. Sesuai dengan namanya, yang spesial dari warung tersebut adalah sotonya. Selain itu, menu spesial lain ada juga jenang pati berpadu dengan sajian teh yang ginastel atau legi (manis), panas, dan kenthel (pekat).

Ulfa mengatakan untuk soto di warungnya hampir tidak ada bedanya dengan soto-soto Boyolali pada umumnya. Jenang pati juga dibuat dengan pati garut yang dipadukan dengan gula jawa merah, seperti jenang pati pada umumnya.

“Sehari kalau ramai bisa habis dua kilogram pati garut. Bisa dibuat untuk 50 piring jenang pati, lebih. Sotonya sehari juga lebih dari 50 mangkuk,” kata dia.

Masak Pakai Tunggu

Ia mengatakan dulu warung soto tersebut hanya berupa warung kecil dengan bangunan dari kayu. Namun, sekarang warung tersebut sudah semi permanen sejak 2006. Langganan Warung Soto Mbah Mul tak hanya dari Boyolali tapi berbagai daerah di Soloraya terutama para pegowes.

Warung Soto Mbah Mul Munyuk buka setiap hari pukul 07.00 WIB-16.00 WIB. “Harga soto porsi besar Rp10.000 per mangkuk, kalau yang kecil Rp6.000 per mangkuk. Jenang pati satu porsi Rp5.000. Pecel bakmi enggak pakai nasi Rp7.000, kalau pakai nasi kecil Rp8.000, nasi porsi besar Rp10.000 per mangkuk,” kata dia.

Lalu, harga untuk segelas teh Rp3.500 dan jeruk hangat Rp4.000. Yang istimewa, menurut Ulfa, adalah semua proses memasak makanan di Warung Soto Mbah Mul Munyuk, Pengging, Boyolali, menggunakan kayu bakar. Hal tersebut sebagai upaya mempertahankan cita rasa tradisional.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, paling tidak ada lima tungku api untuk memproses masakan di Warung Soto Mbah Mul Munyuk Pengging, Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya