Soloraya
Minggu, 25 Februari 2024 - 07:17 WIB

Nikmatnya Wedangan Gratis Sembari Menikmati Keroncong di Monumen Pers Solo

Dhima Wahyu Sejati  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kelompok musik Sonora mengibur penonton dalam pertunjukan bertajuk Live Music Monpers di teras Monumen Pers Nasional Solo, Sabtu (24/2/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Sajian musik keroncong yang dikemas modern berhasil menarik perhatian warga ketika dipentaskan di teras Monumen Pers Nasional, Banjarsari, Solo, Sabtu (24/2/2024) malam. Sambil menikmati sajian menu khas wedangan para penonton diajak bersantai.

Gelaran Live Music Monpers itu menampilkan kelompok musik Sonora yang membuka penampilan dengan membawakan tembang kenangan berjudul Tak Ingin Sendiri yang dipopulerkan oleh Dian Piesesha. 

Advertisement

Mereka kemudian melanjutkan dengan membawakan lagu pop kekinian berjudul Komang yang dipopulerkan oleh Raim Laode. Selang beberapa saat giliran lagu berjudul Kaulah Segalanya dari Sammy Simorangkir.

Lagu pop itu diaransemen dengan nuansa keroncong namun dengan sentuhan alat-alat musik  modern. Selain memainkan alat musik seperti drum, bass, gitar, suling, dan keyboard, mereka juga menambahkan satu alat musik petik yang biasa digunakan di keroncong yakni cuk.

Advertisement

Lagu pop itu diaransemen dengan nuansa keroncong namun dengan sentuhan alat-alat musik  modern. Selain memainkan alat musik seperti drum, bass, gitar, suling, dan keyboard, mereka juga menambahkan satu alat musik petik yang biasa digunakan di keroncong yakni cuk.

Sonora juga melibatkan penonton untuk interaksi yang membuat suasana semakin meriah. Apalagi semakin malam, penonton semakin memadati teras Monumen Pers Nasional. Para musisi berbakat itu pun memberi kesempatan penonton untuk request lagu. Salah satu penonton ingin dibawakan lagu dari maestro keroncong Gesang, Bengawan Solo. 

Interaksi dengan penonton tidak berhenti sampai di situ. Ada sejumlah penonton yang menyumbangkan suara emas mereka. Salah satunya adalah  penonton asal Wonogiri, Dhika menyumbang lagu Benci Tapi Rindu. 

Advertisement

Setelah anak muda unjuk gigi, kini giliran penton asal Laweyan, Ahmadi, menyanyikan lagu berjudul Fly Me to the Moon. Tidak disangka, kakek yang datang bersama istrinya itu bernyanyi ala gaya jaz meski iringannya kental dengan keroncong.

Seorang penonton menyumbang lagu dalam pergelaran Live Music Monpers di teras Monumen Pers Nasional Solo, Sabtu (24/2/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Pria yang berusia 73 tahun itu mendayu dan terlihat sangat menikmati panggung. Sampai-sampai di akhir lagu dirinya mendapat sambutan yang meriah lantaran berhasil membawakan lagu milik musisi jaz legendaris dunia, Frank Sinatra.

Musikus jaz yang aktif bermain musik sejak 1980-an itu lanjut menyanyikan lagu Autumn Leaves yang dipopulerkan oleh musisi jaz asal Amerika, Doris Day. Semakin larut penonton pun ikut larut sembari menyantap menu wedangan secara gratis. 

Advertisement

Pergelaran live musik keroncong modern ini berhasil menyedot perhatian penonton dari berbagai daerah, bahkan mancanegara. Salah satunya adalah penonton asal Malaysia, Sulong Ismail. Dia merupakan pegiat budaya dari Negeri Jiran yang kebetulan sedang singgah di Solo.

“Saya kebetulan [di Solo] sendang memesan gamelan untuk pemerintah Malaysia. Jadi memang di Malaysia ada seni gamelan, tapi bukan Jawa buka Bali. Tapi ada jenis gamelan sendiri yang selalu kita pesankan bersama Jogja, Solo, dan Bali,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Sabtu.

Dia mengaku senang dan merasa terhibur dengan pergelaran musik keroncong pada malam hari tersebut. Dia mengaku selalu kagum dengan musikus asal Indonesia. Menurutnya banyak musikus Tanah Air yang berbakat baik dalam bidang seni musik tradisional dan modern.

Advertisement

“Saya senang sekali pentas malam ini tidak di tempat yang khusus, ini konsepnya sangat santai, siapa saja bisa singgah, dan juga disediakan dengan macam-macam minuman. Saya rasa ini adalah suatu yang jarang dibuat, tapi amat perlu sekali,” kata dia.

Pelaksana Humas Monumen Pers Nasional Solo, Lazuardi Pratama mengatakan hiburan musik keroncong itu rutin hadir setiap bulan dengan konsep yang berbeda-beda. Seperti saat ini sengaja disajikan dengan sentuhan modern untuk menarik penonton muda.

“Keroncong itu kan punya pakemnya sendiri, nah kita coba bawakan lebih modern supaya pengen melestarikan juga, apalagi kan keroncong juga dari Solo. Kedua, kita ingin mendekatkan lagi Monumen Pers Nasional ke masyarakat,” kata dia.

Selain itu, dia mengatakan Live Music Monpers yang sudah berjalan sejak 2022 ini juga diproyeksikan sebagai panggung para musikus di Solo. Oleh karena itu pihaknya selalu mengundang musikus yang berbeda setiap bulannya. “Ke depannya akan terus ada, supaya bisa menjadi semacam acara yang orang selalu kenal,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif