SOLOPOS.COM - Pengurus Partai Golkar Sukoharjo menggelar buka puasa bersama di kantor setempat, Senin (1/4/2024).(Solopo.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pengurus Partai Golkar Sukoharjo siap mempermanenkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sukoharjo. Partai Golkar wajib berkoalisi agar bisa mengusung pasangan calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup).

Partai Golkar Sukoharjo menggelar buka puasa bersama di kantor setempat, Senin (1/4/2024) malam. Acara itu dihadiri pengurus struktural, para calon legislatif (caleg), 12 pengurus kecamatan (PK) dan organisasi sayap partai. Turut hadir pula Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Anton Lami Suhadi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dalam kesempatan itu, Ketua DPD II Partai Golkar Sukoharjo, Sardjono menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) kepada Harjanto, seorang pengusaha pertambangan yang digadang-gadang maju sebagai cabup. “Saya yakin efek pemilihan presiden (Pilpres) masih berpengaruh kuat dalam mendongkrak elektoral figur yang diusung Partai Golkar dalam Pilkada Sukoharjo. Ini momentum yang pas karena pilpres dengan pilkada serentak hanya berjarak 10 bulan,” ujar Ketua DPD II Partai Golkar Sukoharjo, Sardjono.

Secara umum, perolehan kursi Partai Golkar meningkat baik tingkat pusat maupun daerah. Partai berlambang pohon beringin itu mampu menambah satu kursi menjadi enam kursi di parlemen dalam Pemilu 2024. Hal ini menjadi modal berharga Partai Golkar menatap hajatan politik terbesar di Kabupaten Jamu.

Wakil Ketua DPRD Sukoharjo ini mengatakan sudah saatnya Partai Golkar menjadi partai pengusung cabup-cawabup dalam Pilkada Sukoharjo. “Untuk bisa mengusung pasangan cabup-cawabup dalam pilkada, Partai Golkar harus berkoalisi dengan partai lainnya. Ke depan, kami akan lebih intensif melakukan komunikasi dengan parpol anggota KIM di Sukoharjo. Saya kira, poros KIM masih solid sampai sekarang,” ujar dia.

Sardjono mengaku mulai membangun komunikasi dengan Partai Gerindra dan PAN. Bahkan, komunikasi politik juga dilakukan di luar poros KIM seperti PKS dan PKB. Meski komunikasi politik yang dibangun baru sebatas informal.

Disinggung soal figur cabup-cawabup, Sardjono mengatakan segera mengajukan usulan figur potensial cabup-cawabup ke DPP Partai Golkar. “Sudah mengerucut satu nama. Hanya tinggal melaporkan ke pengurus DPD I Partai Golkar Jawa Tengah dan DPP Partai Golkar,” papar dia.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Partai Gerindra Sukoharjo, Bambang Riyanto mengatakan banyak dorongan untuk mempermanenkan KIM dalam Pilkada Sukoharjo. Namun, tak menutup kemungkinan, ada partai yang keluar dari KIM dan membentuk poros baru.

Mantan Bupati Sukoharjo dua periode ini mengatakan koalisi partai dibangun berdasarkan konsensus atau kesepakatan bersama untuk memenangkan hajatan politik terbesar di Sukoharjo. Sembari terus melakukan penjajakan figur-figur potensial yang berpotensi maju sebagai cabup-cawabup. “Politik masih cair dan dinamis. Kami membuka komunikasi dengan siapa pun,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya