Soloraya
Rabu, 17 Januari 2024 - 12:29 WIB

Pasca-Keracunan Massal, Dinkes Sragen Imbau Warga Tingkatkan PHBS

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Puskesmas Gemolong, Sragen, melakukan penyuluhan PHBS di wilayah Kelurahan Ngembatpadas, Gemolong, Sragen, Selasa (16/1/2024). (Istimewa/Dinkes Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Pasca dugaan keracunan massal pada Senin (15/1/2024), Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen melakukan penyuluhan hygiene sanitasi kepada warga Kelurahan Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong, Sragen.

Sementara itu, dari 34 warga yang mengeluhkan gejala mual, pusing, dan diare, hanya 14 orang yang berobat ke puskesmas. Sisanya tidak berobat dan sudah sembuh.

Advertisement

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sragen, Sri Subekti, kepada Solopos.com, Rabu (17/1/2024), menjelaskan Puskesmas Gemolong sudah melakukan penyelidikan epidemiologi ke lokasi setelah mendapat laporan adanya dugaan keracunan massal.

Perempuan yang akrab disapa Bekti ini menyebut dari data penyelidikan yang dikumpulkan pada Senin (15/1/2024) malam itu yang mengeluhkan diare sebanyak 34 orang yang terdiri atas 14 orang berobat rawat jalan ke Puskesmas Gemolong dan 20 orang tidak berobat karena sudah sembuh. Tidak ada warga yang harus menjalani rawat inap.

Petugas Puskesmas Gemolong sudah mengambil sampel berupa makanan arem-arem, sosis, dan mutiara untuk dibawa ke Dinkes Sragen dan selanjutnya dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan di Semarang untuk diperiksa. Pengambilan sampel air dilakukan pada Selasa (16/1/2024) untuk diperiksa ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinkes Sragen.

Advertisement

Dinkes melakukan koordinasi lintas sektoral untuk penanganan kasus diare massal dan pencegahan supaya tidak terulang. Selama Selasa-Rabu, Bekti terus memantau sembari menunggu hasil pemeriksaan Balai Laboratorium Kesehatan Semarang.

“Kami juga penyuluhan langsung kepada warga terkait dan mengimbau melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di lokasi kasus. Mengondisikan warga agar meningkatkan PHBS [perilaku hidup bersih dan sehat],” ujar dia.

Dia menjelaskan sampel air yang diambil ternyata tidak ada kandungan bakteri. Dia mengatakan tinggal menunggu pemeriksaan di Semarang yang kemungkinan keluar dua pekan mendatang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif