SOLOPOS.COM - Petugas PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menambah pasokan LPG 3 kg di Sragen. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Pertamina terus menggelontor elpiji 3 kg atau gas melon ke wilayah Kabupaten Sragen setiap hari sejak Lebaran, Rabu (10/4/2024), untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang meningkat. Penambahan pasokan gas melon itu akan terus dilakukan hingga Selasa (16/4/2024) dengan alokasi bervariasi tiap harinya.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, membenarkan selama momentum Lebaran permintaan gas melon meroket. Diskumindag Sragen sudah berkoordinasi dengan Pertamina untu melakukan pengawasan di lapangan, terutama di agen dan pangkalan elpiji.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tingginya permintaan masyarakat mendorong Diskumindag bersurat ke Pertamina untuk menambah alokasi gas melon atau ada penambahan fakultatif.

“Tambahan alokasi elpiji 3 kg itu sudah dimintakan Diskumindag mulai Rabu-Selasa (10-16/4/2024). Kami mengimbau kepada masyarakat jangan panic buying. Pangkalan elpiji juga diharapkan tetap melayani warga sekitar yang diutamakan sesuai dengan arahan Pertamina,” jelas Cosmas kepada Solopos.com, Minggu (14/4/2024).

Cosmas menyampaikan penambahan alokasi elpiji 3 kg itu ditargetkan mencapai 135.640 tabung terhitung sejak Lebaran hari pertama. Dia mendapat laporan dari petugas pengecekan dari Pertamina yang menyebutkan penambahan elpiji 3kg saat Lebaran sebanyak 15.000 tabung, pada Kamis (11/4/2024) sebanyak 30.400 tabung, Jumat (12/4/2024) sebanyak 23.120 tabung, Sabtu (13/4/2024) sebanyak 23.120 tabung.

“Untuk Minggu tidak ada tambahan karena tanggal merah. Penambahan elpiji lagi dilakukan pada Senin-Selasa (15-16/4/2024) masing-masing 22.000 tabung per hari,” jelas Cosmas.

Cosmas melihat tingginya permintaan elpiji 3 kg karena aktivitas memasak selama momentum Ramadan di tingkat rumah tangga meningkat ditambahkan lagi kian menggeliatnya aktivitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di saat yang sama.

Sayangnya Diskumindag tidak memiliki data peningkatan permintaan elpiji 3 kg itu sampai berapa persen. Data jumlah konsumsi elpiji 3 kg di Sragen juga tidak dimiliki Diskumindag karena hanya dimiliki Pertamina dan agen.

Sementara itu, dari hasil pantauan tim Diskumindag dan Pertamina di lapangan tidak ditemukan penimbunan barang elpiji 3 kg. Stok elpiji di agen baik kuota reguler maupun kuota fakultatif berjalan sesuai kuota yang ditetapkan dan sudah langsung didistribusikan ke masing-masing pangkalan.

“Stok reguler di pangan juga rutin dikirimkan dari agen sesuai jadwal namun begitu datang langsung habis. Kuota fakultatif sudah disalurkan oleh agen ke pangkalan yang mendapatkan jatah kuota fakultatif,” jelas Cosmas.

Cosmas mengimbau kepada pengeloa pangkalan untuk menjual elpiji 3 kg ke masyarakat langsung. Pihaknya akan terus mengawasi pasokan serta penyaluran elpiji bersubsidi tersebut mulai dari tingkat agen sampai pangkalan serta di wilayah kritis kebutuhan elpiji.

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kasatreskrim AKP Wikan Sri Kadiyono juga ikut memantau distribusi gas melon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya