SOLOPOS.COM - Ilustrasi gas melon. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO–Momen Lebaran ini diwarnai dengan kelangkaan gas elpiji 3 kg alias gas melon di Sukoharjo. Hal tersebut dirasakan setidaknya oleh warga Kelurahan Jetis, Sukoharjo, Rabu (10/4/2024).

Salah satu warga Kelurahan Jetis sekaligus pedagang eceran gas melon, Kholilurohman, 23, mengaku bahwa gas melon susah didapatkannya sejak empat hari lalu. Sebagai pedagang eceran gas melon, Ia bahkan harus dijatah oleh agen distributor gas melon.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Sekarang pun dijatah. Sekali ambil dari agen cuma boleh 6 tabung-10 tabung. Itu pun enggak selalu ada. Saya ambilnya dari dua agen, biasanya. Jadi kalau satu agen kosong, masih ada agen lainnya,”  jelas dia saat berbincang dengan Solopos.com di tokonya, Toko Dua Putra, Jetis, Rabu (10/4/2024).

Namun, lanjut dia, saat Lebaran ini para agen distributor libur. Sehingga gas melon di tokonya hanya tabung tanpa isi.

Kholilurohman juga bercerita hari pertama Lebaran ini setidaknya sudah ada enam orang yang mencari gas melon di tokonya.

“Sebenarnya kasihan mereka, Lebaran butuh gas tapi kosong semua,” kata dia.

Ia menambahkan bahwa di tokonya menyediakan 20 tabung gas melon, namun tidak semuanya berisi gas.

“Sudah lebih sepekan ini paling banyak yang ada isi [gas melon] 16 tabung. Ya karena itu, susah dan harus dijatah sekarang,” kata dia.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di SPBU Jetis, Sukoharjo, pada Rabu (10/4/2024) pukul 11.30 WIB, terpampang pengumuman yang dicetak pada selembar kertas dan tertempel di pangkalan gas di SPBU itu bahwa gas 3 kg, kosong.

Sementara itu, hal yang sama disampaikan oleh salah satu warga Polokarto, Sukoharjo, sekaligus penjual satai kambing, Didik. Ia bercerita, saat mendapat pesanan sate kambing untuk acara malam takbiran, Didik sempat kehabisan gas melon.

Padahal bumbu satai yang ia masak belum selesai sementara pesanan satai itu akan segera diambil oleh pemesan. Didik kemudian berkeliling ke berbagai penjual gas melon yang berada di sekitar rumahnya, namun nihil.

“Padahal tinggal 3 jam lagi pesanannya mau diambil. Malah gas habis. Saya mutar-mutar sampai [Kelurahan] Telukan ini, tapi kosong semua,” jelas Didik saat berbincang dengan Solopos.com di Telukan, Rabu (10/4/2024).

Setelah berkeliling dan hasilnya nihil, Didik akhirnya mendapatkan gas melon dari tetangganya yang memiliki satu stok gas melon.

“Enggak tahu kenapa susah dicari. Padahal kalau pun harganya agak mahal Rp25.000 misalnya, saya akan tetap beli untuk jualan,” imbuh Didik.

Sebelumnya, seperti pemberitaan Solopos.com pada Senin (8/4/2024) warga di Kecamatan Nguter dan Bulu  di Sukoharjo juga mengeluhkan terkait kelangkaan gas melon menjelang Lebaran ini.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Pengembangan Perdagangan Disdagkop dan UMKM Sukoharjo, Arif Ardiantoro, mengaku telah berkoodinasi dengan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya dan Pertamina agar memasok gas elpiji di kedua daerah itu.

“Insya Allah, hari ini suplai elpiji 3 kg sudah kembali lancar. Saya sudah berkoordinasi dengan Hiswana Migas untuk mengatasi problem ini. Tingkat permintaan gas melon memang tinggi menjelang Lebaran,” tutur dia, dilansir dari Solopos.com, Senin (8/4/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya