SOLOPOS.COM - Pedagang bunga tabur di Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, panen cuan pada H-1 Lebaran pada Selasa (9/4/2024). (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SUKOHARJO–Pada H-1 Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, para pedagang bunga tabur di Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, panen cuan. Hal ini lantaran mereka mampu menjual puluhan kilogram per harinya. Keadaan itu bisa terjadi karena tradisi ziarah kubur yang dilakukan masyarakat saat jelang Lebaran.

Salah satu pedagang bunga tabur, Sri Mulyani, 51, mengaku hari ini, Selasa (9/4/2024), mampu menjual sekitar 24 kilogram bunga tabur dengan jenis mawar merah dan mawar putih.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Alhamdulillah, hari ini laku sekitar delapan karung. Jualan mulai pukul 08.00 WIB pagi tadi, ini sebentar lagi tutup,” kata Sri saat berbincang dengan Solopos.com, di lokasi, Selasa (9/4/2024) sore.

Satu karung yang dimaksud oleh Sri itu berisi sekitar tiga kilogram bunga tabur. Sehingga, dalam sehari, Sri menjual sekitar 24 kilogram. Sementara, untuk harga belinya dari petani di Boyolali, per karung bunga tabur itu dibanderol dengan harga sekitar Rp450.000.

Sri menjual bunga tabur itu dengan cara mengemasinya dalam besek dengan ukuran berat sekitar 2 ons dan dibanderol dengan harga Rp25.000. “Tapi kalau pembeli mau beli harga berapa saja tetap dilayani. Yang penting paling sedikit Rp5.000,” jelas Sri.

Pedagang bunga tabur di Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo itu juga bercerita bahwa ia telah berjualan bunga tabur sejak 20 tahun lalu. Tiap harinya, ia buka lapak mulai pukul 08.00 WIb hingga pukul 18.00 WIB.

“Sudah lama saya jualan bunga tabur ini, sekitar 20 tahunan. Dulu jualannya di situ [sambil menunjuk ke arah kios buah di seberang jalan]. Ini baru pindah lokasi. Hari biasa pun jualan bunga, enggak peduli musim ziarah atau enggak,” kata dia.

Pedagang lainnya, Sari, 32, menyampaikan bahwa hari ini, Selasa (9/4/2024) dia mampu menjual sebanyak tiga karung alias sembilan kilogram bunga tabur dengan jenis mawar merah dan mawar putih.

Berbeda dengan Sri, perempuan asal Pematang Siantar ini membeli bunga dari petani di Boyolali dengan harga yang lebih mahal, sekitar Rp630.000 per karung. Sementara ia menjual ke pembeli dengan harga mulai dari Rp25.000 hingga Rp50.000.

“Yang kemasan harganya Rp50.000 dan kemasannya itu belinya dari Wonogiri, sementara yang dalam besek ini harganya Rp25.000. Tapi pembeli mau beli harga berapa pun boleh,” jelas Sari saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Selasa (9/4/2024) sore.

Sari berjualan bunga tabur hanya saat musim ziarah saja. Selama Lebaran 2024 ini, dia berjualan bunga tabur sejak H-7 hari Lebaran.

“Musiman saja saya jualan ini, biasanya jualan sembako bersama suami. Kalau jelang lebaran ini sudah sejak H-7 [Lebaran]. Mulai jualannya pagi pukul 03.00 WIB sampai nanti jam 21.00 WIB,” jelas dia.

Sari membandingkan penjualannya saat jelang Lebaran ini dengan saat jelang Ramadan lalu, menurut dia, lebih laris saat jelang Ramadan lalu.

“Mau Ramadan kemarin saya bisa jual sebanyak delapan karung per hari, tapi sekarang ini agak sepi,” jelas Sari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya