SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintas di depan rumah pasutri yang ditemukan meninggal berpelukan di Tegalrejo, Ceper, Klaten, Kamis (12/10/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Suasana duka menyelimuti keluarga pasangan suami-istri atau pasutri, Y, 37, dan I, 39, yang ditemukan meninggal dunia dalam posisi berpelukan di rumah mereka, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten, Rabu (11/10/2023) pagi.

Ayah I bernama Agus, 67, mengaku sangat kaget dan shock hingga sempat pingsan. Agus adalah orang pertama yang menemukan pasutri itu meninggal dunia. Saat itu Agus kebetulan sedang melintas di depan rumah anaknya itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ditemui Solopos.com di rumahnya, Kamis (12/10/2023), Agus menceritakan kala itu dia sedang melintas di depan rumah tempat tinggal Y dan I. Agus berhenti di depan rumah itu dan mendengar suara tangisan anak.

Dia pun bergegas masuk ke rumah untuk mengecek kondisi cucunya. Agus membuka pintu rumah yang dalam kondisi tertutup dan bergegas mendatangi kedua cucunya.

Satu anak berumur sekitar dua tahun dan satu anak lainnya berumur sekitar empat bulan. Kedua anak itu berada di dalam rumah dengan anak yang masih berumur sekitar empat bulan berada di dalam kamar rumah pasutri yang meninggal berpelukan di Ceper, Klaten, itu.

Setelah menenangkan cucunya, Agus mencari putrinya, I. Agus melihat I dan Y berada di kasur ruang tengah dan menyangkap mereka sedang tidur. I dalam posisi dipeluk oleh Y.

Agus berusaha membangunkan I agar memberikan minuman kepada anaknya yang masih balita. “Nduk anak e nangis diombeni [nak, anakmu menangis minta minum],” kata Agus menceritakan apa yang ia katakan saat itu.

Namun, I maupun Y tak kunjung bangun. Agus yang curiga kemudian mencoba memegang kaki I dan merasakan suhunya dingin. Agus kemudian meminta tolong ke tetangga terdekat dan bersama-sama mengecek kondisi I dan Y.

Tidak Ada Keanehan

Perasaan shock membuat Agus sempat jatuh pingsan. Dia pun tak tahu kejadian apa yang selanjutnya terjadi karena ia baru tersadar ketika rumah anaknya sudah banyak orang.

Dari hasil pemeriksaan petugas medis, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh pasutri yang meninggal dalam posisi berpelukan di Ceper, Klaten, tersebut. Selain itu, tak ditemukan hal-hal mencurigakan di rumah mereka.

Agus juga menjelaskan kondisi jenazah putri dan menantunya tidak ada keanehan. Begitu pula dengan kondisi rumah. Tidak ada barang berharga yang hilang maupun kerusakan pada pintu rumah.

“Tidak ada tanda apa-apa. Mulutnya tidak ada busa. Kondisinya wajar-wajar saja,” ungkap A. Agus mengatakan selama ini tidak ada keluhan yang disampaikan anaknya.

Namun, I sempat mengeluhkan sakit kepala lantaran tensi darahnya tinggi selama sepekan terakhir. I memiliki riwayat hipertensi.

Agus mengatakan Y dan I menikah sekitar tiga tahun lalu. Rumah yang ditempati Y dan I merupakan rumah Agus. Rumah itu lama tidak ditempati lantaran Agus tinggal di rumah lainnya yang berjarak sekitar 300 meter.

Y selama ini dikenal pekerja keras dan menjalankan usaha sebagai pengepul rongsok logam yang menyuplai bahan baku untuk industri pengecoran logam di wilayah Tegalrejo dan sekitarnya.

I membantu suaminya menjalankan usaha dengan gudang di Desa Kurung, Kecamatan Ceper. Agus membenarkan Y sejak lama memiliki riwayat sakit asma.

Dikenal Harmonis

Menurut Agus, selama ini keluarga yang dibangun pasutri yang ditemukan meninggal berpelukan di Ceper, Klaten, itu cukup harmonis. Agus sudah mengikhlaskan kepergian anak dan menantunya. Keluarga besar Y dan I pun tak menghendaki dilakukan autopsi pada jenazah pasangan tersebut.

Y dan I sudah dimakamkan pada Rabu sore. Y dimakamkan di Desa Kurung  atau di daerah asalnya sementara I dimakankan di Desa Tegalrejo sesuai permintaan keluarga. “Selama ini tidak ada masalah apa-apa. Saya sudah ikhlas. Itu sudah takdir yang kuasa,” kata Agus.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Tegalrejo, Jafar Rodhi, mengatakan sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, keluarga Y dan I beraktivitas seperti biasa pada Rabu pagi. Tetangga seberang rumah bahkan sempat melihat I menjemur pakaian di samping rumah.

Di saat bersamaan, warga lainnya melihat Y sedang menggendong anaknya yang masih balita. Tak ada hal yang aneh. Satu jam setelah itu, pasutri itu ditemukan meninggal.

“Kebetulan saya di dekat sini kemudian datang ke sini. Kami menghubungi pihak berwajib yang kemudian datang dari kepolisian dan dokter dari puskesmas,” kata Jafar.

Jafar menjelaskan petugas medis memastikan pasangan itu meninggal dunia. Dari pemeriksaan tidak ditemukan unsur kekerasan pada tubuh pasangan tersebut. Dia juga menjelaskan keluarga dari kedua belah pihak sepakat tidak dilakukan autopsi pada jenazah Y dan I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya