Solopos.com, KLATEN — Ratusan santri lembaga pendidikan Islam Internasional Nurul Musthofa, Kecamatan Juwiring, Klaten, menggalang donasi kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Dana yang terkumpul mencapai Rp29,4 juta.
Donasi yang berhasil dihimpun diserahkan secara simbolis melalui Yayasan Solopeduli, Kamis (16/11/2023). Donasi itu merupakan hasil dari pengumpulan selama dua pekan.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Selain penyerahan donasi, rangkaian kegiatan di lembaga pendidikan di bawah Yayasan Iltizam Al Tauhid Wa Al Taqwa (ITT) itu diisi dengan Salat Gaib untuk para korban agresi Israel di Palestina.
Rangkaian kegiatan itu diisi dengan menyanyikan bersama lagu We Will Not Go Down karya Michael Heart yang memiliki makna mendalam terkait konflik Israel-Palestina di Gaza.
Selama rangkaian kegiatan digelar, sejumlah siswa tak kuasa menahan air mata mereka mengingat penderitaan rakyat Palestina sebagai imbas agresi Israel.
Penggalangan donasi itu sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian keluarga besar Nurul Musthofa dan warga sekitar sekaligus melaksanakan amanat konstitusi Indonesia mendukung perdamaian dunia.
Donasi terkumpul dari keluarga besar Nurul Musthofa terdiri dari ITT Foundation, Playgroup Nurul Musthofa, Pre-school Nurul Musthofa, SDII Nurul Musthofa, SMII Nurul Musthofa, SMAII Nurul Musthofa, PonpesDaar Al Muttaqin, serta majelis taklim Masjid Al Muttaqin
Ketua Yayasan ITT, KH Muhammad Badruddin Zarkasyi, menjelaskan donasi digalang sejak dua pekan agresi Israel di Palestina. Saban hari, siswa mengisi infak yang diputar di setiap kelas.
“Yang menggalang ada sekitar 425 anak mulai dari playgroup sampai SMAII dan terkumpul sekitar Rp29,4 juta,” kata Badruddin. Badruddin menjelaskan donasi yang terkumpul akan disalurkan melalui Yayasan Solopeduli.
Dia berharap bantuan-bantuan yang digalang bisa cepat tersalurkan ke rakyat Palestina. “Harapannya semoga donasi bisa tersalurkan secepatnya. Korban di Palestina terutama di Gaza saat ini benar-benar membutuhkan bantuan dari seluruh dunia. Mereka membutuhkan bantuan dari makanan sampai obat-obatan,” kata dia.
Salah satu santri, Farel, 15, mengatakan ikut berdonasi karena ikut merasakan penderitaan yang dialami rakyat Palestina terutama anak-anak yang menjadi korban agresi.
“Di Gaza sudah hancur sehancur-hancurnya. Ini yang membikin kami ikut menangis. Pesan kami kepada anak-anak di Gaza, tetap tabah dan jangan menyerah,” kata siswa kelas IX SMII Nurul Musthofa itu.