SOLOPOS.COM - Sejarawan Kanjeng Nuky berada di salah satu bagian Pesanggrahan Karangpandan. (Instagram/@kanjengnuky)

Solopos.com, KARANGANYAR — Wacana Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro X merevitalisasi Pesanggrahan Karangpandan di Kabupaten Karanganyar disambut positif sejumlah kalangan.

Pemerhati sejarah dan budaya Solo Raya, Kanjeng Raden Mas Aryo Panji (KRMAP) L. Nuky Mahendranata Adiningrat alias Kanjeng Nuky–bukan Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) L. Nuky Mahendranata Nagoro seperti diberitakan sebelumnya–mengatakan sangat mendukung revitalisasi Pesanggrahan Karangpandan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurutnya, revitalisasi Pesanggrahan Karangpandan mendesak dilakukan agar bisa dibuka kembali dengan kondisi yang baik. “Sekarang memang kondisinya tidak terawat. Bangunan ini akan terawat jika ditempati dan dimanfaatkan. Jadi saya sangat mendukung sekali kalau akan direvitalisasi,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (8/7/2023).

Kanjeng Nuky hanya berpesan setelah direvitalisasi, Pesanggrahan Karangpandan bisa dibuka untuk umum. Semua lapisan masyarakat bisa mengakses Pesanggrahan Karangpandan sekaligus mengenalkan sejarah bagi masyarakat luas.

Hal ini, menurutnya, sejalan dengan spirit Paku Buwono (PB) X yang membantu merenovasi bangunan sisi barat Pesanggrahan Karangpandan. “PB X selalu menyajikan untuk rakyat. Semoga niat luhur leluhur yang membidani lahirnya fasad bangunan itu bisa diteruskan di penguasa Praja Mangkunegaran,” kata dia.

Ia melanjutkan, jangan sampai Pesanggrahan Karangpandan menjadi eksklusif dan tidak ramah untuk masyarakat yang haus akan pengetahuan sejarah budaya. Menilik nilai sejarah, dia menyebut Pesanggrahan Karangpandan merupakan petilasan Raden Mas Said.

Sejarah Pesanggrahan Karangpandan

Pesanggrahan Karangpandan merupakan tempat tetirah penguasa Mangkunegaran. Menurut Hoodfstuk II, Opkomst der Mangkoenegorosche, Cultur Belagen (2000:26) yang dialih bahasakan oleh HR Soetomo, menyebutkan Pesanggrahan Karangpandan didirikan Mangkunagoro II.

Pemilihan lokasi ini berawal dari masa RM Said yang gemar bertapa di Selo Gilang yang dulunya terletak di vila Pesanggrahan Karangpandan. Di samping batu Gilang itu dahulu ada rumah joglo yang kemudian tanpa diketahui diratakan dan diganti perumahan elit yang terbengkalai.

Dari perjalanan sejarah, Pesanggrahan Karangpandan sempat direnovasi pada 1861 pada masa Mangkunagoro IV. Dan berdasarkan arsip yang berjudul Sejarah Perusahaan Kerajaan Mangkunegaran (1983:219) yang disusun oleh RM Mr. AK Pringgodigdo, renovasi yang dilakukan Mangkunagoro IV itu selesai pada masa Mangkunagoro VII pada 12 November 1922.

Pada bagian gapura sempat terdapat lambang Radya Laksana yang merupakan simbol Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Soerya Soemirat yang berdampingan. Ini mengisyaratkan harmoni renovasi pada masa Mangkunagoro VII dan Sunan Paku Buwono (PB) X yang membantu renovasi bagian Pesanggrahan sisi barat.

Di Pesanggrahan Karangpandan ada bagian balkon untuk menyaksikan pertandingan tenis dan olahraga lainnya pada kisaran 1928-1931. Waktu itu, diharapkan bisa meramaikan pesanggrahan yang sempat disewakan untuk umum. Pesanggrahan Karangpandan ditutup pada 1931 karena minimnya peminat mengunjungi.

“Mudah-mudahan bisa secepatnya direvitalisasi dan dibuka lagi untuk masyarakat luas,” harapnya.

Kades Karangpandan, Danan Edy Ruslanjari, mengatakan masyarakat mendukungan penuh rencana Mangkunegaran yang akan merevitalisasi Pesanggrahan Karangpandan. Apalagi kini kondisinya sangat tidak terawat. “Ya [sekarang] kesannya horor. Kalau ini bisa direvitalisasi nanti kan terlihat bagus,” kata dia.

Kondisi Pesanggrahan yang direvitalisasi akan berdampak positif bagi masyarakat Karangpandan.

Diberitakan sebelumnya KGPAA Mangkunagoro X berencana merevitalisasi Pesanggrahan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Ia prihatin dengan kondisi tempat tetirah penguasa Mangkunegaran itu. Selain tidak terawat, kondisi bangunan juga rusak parah.

Hal itu disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, kepada Solopos.com, Jumat (7/7/2023). Bupati mengatakan Mangkunagoro X menyampaikan keprihatinan itu saat mengunjungi Pesanggrahan Karangpandan beberapa hari lalu. Bupati mengaku ikut mendampingi Mangkunagoro X kala itu.

“Gusti Bhre [sapaan akbrab Mangkunagoro X] melihat Pesanggrahan Karangpandan. Dan beliau prihatin dengan kondisi sekarang,” kata dia.

Setelah melihat langsung, Mangkunagoro X berencana merevitalisasi Pesanggrahan Karangpandan tersebut. Apalagi Pesanggrahan Karangpandan memiliki nilai sejarah tinggi bagi Mangkunegaran. “Pesanggrahan Karangpandan punya garis lurus dengan Gunung Lawu dan Gunung Merapi. Tempatnya sangat bagus dan luas,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya