SOLOPOS.COM - Suasana pemungutan suara di TPS 01 Dukuh Tengahan, Buntalan, Klaten Tengah, Klaten, Rabu (14/2/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Penyelenggaraan Pemilu 2024 di ribuan tempat pemungutan suara (TPS) Kabupaten Klaten dinilai lancar meski sempat ada satu TPS yang panik karena kekurangan surat suara, Rabu (14/2/2024).

Bupati Klaten, Sri Mulyani, setelah menggunakan menggunakan hak pilihnya di TPS 011, Desa/Kecamatan Cawas, mengatakan kondisi Klaten sepanjang hari itu kondusif.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dia mengapresiasi Polres dan Kodim serta seluruh aparat yang membantu menjaga suasana Klaten tetap kondusif di tengah pesta demokrasi. “Harapan saya angka partisipasi di Klaten tinggi,” kata Mulyani.

Mengenai proses pencoblosan, Mulyani menyebut beberapa surat suara memang cukup sulit dilipat terutama bagi orang lanjut usia (lansia). Mulyani yang datang ke TPS bersama suaminya yang merupakan anggota DPR, Sunarna, serta dua anaknya, mengatakan salah satu putranya yang baru kali pertama menggunakan hak pilih juga kesulitan.

“Anak saya yang ketiga itu coblosan perdana. Memang ternyata anak muda agak sulit juga ya. Itu sampai gobyos itu,” kata Mulyani saat ditemui wartawan saat ditemui wartawan seusai menggunakan hak suara, Rabu.

Mulyani mengatakan surat suara untuk Pemilu 2024 tak jauh berbeda dibanding Pemilu 2019. Dia menjelaskan ada beberapa surat suara yang cukup besar karena banyaknya calon hingga membuat cukup kesulitan untuk melipat surat suara terutama bagi para warga lansia.

“Tidak semua kartu suara. Kartu suara capres-cawapres serta DPD tipis. Untuk DPR serta DPRD itu agak tebal dan besar. Mungkin untuk yang sepuh-sepuh agak kesulitan untuk tebal dan besarnya kartu suara,” kata Mulyani.

Kekurangan Surat Suara

Terpisah, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Klaten, Muhammad Ansori, menjelaskan secara umum pelaksanaan tahapan pemungutan suara di Klaten berlangsung sangat lancar.

Seluruh TPS menyelesaikan proses pemungutan pukul 13.00 WIB dilanjutkan penghitungan suara. Tidak ada TPS yang memperpanjang waktu pemungutan suara.

“Memang ada beberapa kejadian misalkan ada surat suara yang kekurangan kemudian ada pergeseran dengan sepengetahuan Panwas dan Bawaslu,” kata Ansori.

Ansori menjelaskan dari laporan yang dia terima, ada dua TPS yang mengalami kekurangan surat suara. Kemudian ada satu TPS yang sempat terjadi sedikit kepanikan karena surat suara kurang. Setelah diteliti ternyata surat suara tertumpuk dengan surat suara lainnya.

Disinggung proses penghitungan suara yang membutuhkan waktu panjang, Ansori menjelaskan sebelumnya sudah ada pembekalan untuk petugas KPPS.

“Sudah ada pembekalan terkait beberapa hal yang harus diperhatikan seperti mulai dari surat suara yang mana, kapan harus bersitirahat, serta harus teliti. Satu hal yang perlu diperhatikan yakni tetap selalu menjaga kesehatan,” jelas Ansori.

Ketua Bawaslu Klaten, Arif Fatkhurrokhman, juga menjelaskan hingga proses penghitungan suara relatif berjalan lancar hingga selesai.

“Sementara belum ada kondisi yang signifikan. Ada beberapa yang surat suara belum ditandatangani ketua KPPS, ada beberapa TPS yang surat suara kurang. Ada TPS yang saksi parpol tidak boleh masuk dan sebagainya karena menggunakan warna baju seperti warna parpol. Kemudian ada beberapa TPS yang surat suaranya salah memasukkan kotak suara ketika penghitungan dimulai,” kata Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya