Solopos.com, SRAGEN — Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2023 digelar di 10 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Sragen pada Rabu (11/10/2023) ini.
Ribuan warga menggunakan hak pilih untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Dari 10 desa itu, ada tiga desa yang masih masuk zona panas atau hot zone, yakni Desa Kedungupit (Sragen Kota), Desa Sunggingan (Miri), dan Banyurip (Jenar)
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan pimpinan daerah akan meninjau pelaksanaan pilkades tersebut pada Rabu siang. Aparat Polres Sragen sudah melakukan patroli dengan skala besar di wilayah Kota Sragen, Karangmalang, Sidoharjo, dan daerah lainnya pada Selasa (10/10/2023) malam.
Bupati dan rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) akan meninjau pelaksanaan Pilkades di Desa Banyurip Jenar, Desa Kedungupit Sragen Kota, Desa Jetak Sidoharjo, dan Desa Puro Karangmalang.
“Logistik dan persiapan di tempat pemungutan suara (TPS) sudah siap dari laporan para camat. Para asisten sekretariat daerah (setda) juga sudah menengok untuk memastikan kesiapan itu. Nanti kami akan tinjau ke lokasi dan memantau lewat real account di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen sehingga hasilnya diketahui lebih cepat,” ujar Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Dia berharap tidak terjadi kendala apa-apa selama proses pemungutan suara. Kalau soal botoh, ujar dia, barangkali antarcalon sudah saling incar satu sama lain, akhirnya tidak ada yang mengeluarkan uang.
“Untuk Desa Kedungupit masih hot zone. Sunggingan (Miri) dan Banyurip (Jenar) juga masuk zona panas. Pokoknya yang head to head itu cukup panas persaingannya, kecuali di Desa Ngandul itu karena ayah dan anak sehingga tidak begitu panas. Jetak lumayan karena itu ronde kedua ketemu lawan yang sama,” jelas Yuni, sapaannya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
