SOLOPOS.COM - Ketua KPU Boyolali, Maya Yudayanti, meninjau pelaksanaan pemungutan suara ulang di TPS 007 Kadireso, Teras, Boyolali, Jumat (23/2/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)
Solopos.com, BOYOLALI — Dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Kadireso, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, telah menyelesaikan pemungutan suara ulang (PSU) dengan lancar pada Jumat (23/2/2024). Jumlah pemilih yang hadir di TPS lebih rendah dibanding saat hari pencoblosan, Rabu (14/2/2024) lalu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Boyolali, Maya Yudayanti, menerangkan PSU di TPS 006 Kadireso untuk pemilihan Presiden-Wakil Presiden dan DPD. Sedangkan di TPS 007 Kadireso memilih Presiden-Wakil Presiden, DPD, dan DPR RI.
Ia mengatakan pada pencoblosan Rabu pekan sebelumnya, di TPS 006 Kadireso ada 252 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT), tiga pemilih dalam daftar pemilih tambahan (DPTb), dan lima pemilih dalam daftar pemilih khusus (DPK).
Dari jumlah itu, pemilih dalam DPT yang hadir saat itu ada 234 orang dan semua pemilih di DPTb serta DPK hadir. Sehingga total pemilih yang mencoblos ada 242 orang.
Dari jumlah itu, pemilih dalam DPT yang hadir saat itu ada 234 orang dan semua pemilih di DPTb serta DPK hadir. Sehingga total pemilih yang mencoblos ada 242 orang.
Sedangkan saat pemungutan suara ulang, di TPS 006, Kadireso, Teras, Boyolali, dari DPT sebanyak 252 orang, yang hadir ada 182 orang, DPTb tiga orang dan DPK tiga orang semuanya hadir.
Dengan begitu, total pemilih saat PSU di TPS 006 Kadireso ada 188 orang. Angka partisipasi pemilih dalam DPT saat PSU berkurang cukup drastis dari 234 orang menjadi 182 orang.
Sedangkan saat PSU di TPS 007, dari DPT sebanyak 207 orang, yang hadir ada 184 orang. Lima pemilih dalam DPTb dan satu orang pemilih dalam DPK juga hadir sehingga total jumlah pemilih yang mencoblos ulang di TPS 007 Kadireso ada 190 orang.
Angka pemilih saat pemungutan suara ulang di TPS 007 Kadireso, Teras, Boyolali, tak terpaut jauh dibandingkan saat pemungutan suara, Rabu, mengingat ada lima orang yang sebelumnya dimasukkan dalam DPK tidak bisa memilih saat PSU.
Sedangkan jumlah pemilih dalam DPT yang mencoblos ulang hanya empat orang lebih sedikit dibanding saat pencoblosan Rabu. “Kami belum bisa memastikan [penyebab pemilih berkurang],” kata Maya.
Salah satu pemilih di TPS 007 Kadireso, Dewi Kusuma Hati, 17, menilai pemungutan suara ulang pada hari kerja tidak efektif dan mengganggu. “Saya yang sekolah asrama di SMA Kartika Banyu Biru Semarang, harus ambil cuti demi pemungutan suara ulang ini,” kata dia.
Pemilih lain, Yuni, juga menilai pemungutan suara ulang yang berlangsung pada hari kerja menyita waktunya. “Kalau dulu semisal pas hari H pencoblosan diliburkan dari negara, kalau ini mau izin [tidak masuk kerja] kan sulit. Dikasih izin juga terbatas,” kata dia.