Solopos.com, KLATEN – Klaten Coffee Festival digelar di Taman Kuliner MPP Klaten, Jl Mayor Kusmanto, Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, selama dua hari Sabtu-Minggu (18-19/11/2023). Festival itu diisi belasan stan bazar kopi dari berbagai kedai kopi di Klaten.
Festival itu digelar Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten bekerja sama dengan pelaku usaha kopi di Kabupaten Bersinar. Selain bazar, rangkaian kegiatan diisi talkshow dari para pegiat kopi di Klaten seperti petani kopi, roaster, serta pebisnis coffee shop di Klaten.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Selain itu, rangkaian kegiatan diisi dengan kompetisi menyeduh kopi. Festival itu terbuka untuk umum. Ada juga pentas musik.
Salah satu panitia Klaten Coffee Festival, Revo, mengatakan ini baru kali pertama digelar festival kopi di Klaten. Kegiatan itu dimaksudkan untuk mengenalkan berbagai kedai kopi yang ada di Klaten.
Selain itu, juga menjadi ajang berkumpul dan berjejaring antarpelaku usaha kopi hingga para penikmat kopi di Klaten. “Di Klaten baik pelaku maupun penikmat kopinya berkembang signifikan,” kata Revo saat ditemui Solopos.com di sela kegiatan, Sabtu malam.
Revo menilai industri kopi di Klaten mulai terlihat berkembang sejak 2018. Tak hanya coffee shop yang bermunculan, para penikmat kopi di Klaten berkembang pesat. Begitu juga petani kopi yang belakangan menggeliat.
Seperti para petani kopi di wilayah lereng Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang, Klaten, dengan hasil panen kopinya yang tak kalah berkualitas dibanding kopi lokal lainnya.
Salah satu pelaku industri kopi di Klaten, Dwi Bakar, menjelaskan pelaku usaha kedai kopi di Klaten sempat surut saat pandemi Covid-19 lalu. Pemilik Kopie Djiep Klaten itu berharap adanya festival kopi tersebut semakin menggeliatkan industri kopi di Kabupaten Bersinar.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
