SOLOPOS.COM - TPA Putri Cempo Solo. (JIBI/Solopos/Dok)

Pengelolaan sampah, Pemkot Solo membatalkan kerja sama pengelolaan sampah dengan daerah lain di Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membatalkan rencana kerja sama menggandeng daerah lain di Soloraya terkait pengelolaan sampah menjadi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kebutuhan sampah untuk diolah menjadi tenaga listrik akan dipenuhi dari Kota Solo. Hal ini tak selaras dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No. 18/2016 tentang Pembangkit Listrik Berbasis Sampah.

Merujuk Perpres itu, kapasitas untuk mengolah sampah menjadi tenaga listrik ditetapkan 1.000 ton per hari. Diketahui ada tujuh kabupaten/kota di Indonesia ditetapkan menjadi pilot project dalam percepatan pembangunan PLTS.

Tujuh kabupaten/kota meliputi, DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Solo, Kota Surabaya dan Kota Makassar. Khusus Solo, guna memenuhi kebutuhan sampah 1.000 ton per hari harus dipenuhi dengan menggandeng daerah lain di Soloraya.

Sampah tersebut rencananya dikelola untuk diubah menjadi energi listrik melalui proses thermal berupa gasifikasi, incenerator dan pyrolysis. “Kami meminta pengecualian untuk Solo pada saat rapat terbatas membahas PLTS di Jakarta belum lama ini. Kapasitas sampah yang akan digunakan tidak 1.000 ton, tapi hanya 450 ton per hari,” kata Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo atau akrab disapa Rudy ketika dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (13/12/2016).

Sebanyak 450 ton sampah itu perinciannya 200 ton sampah baru dan 250 ton sampah lama di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Mojosongo per hari yang akan dikelola menjadi energi listrik. Dengan demikian, rencana menggandeng daerah lain di Soloraya untuk memenuhi kebutuhan sampah 1.000 ton per hari akhirnya dibatalkan.

Rudy memilih mengandalkan sampah warga Solo yang rata-rata mencapai 260 ton per hari. Selain itu menghabiskan sampah lama yang kini menggunung di TPA Putri Cempo. Dia optimistis sampah tersebut mencukupi kebutuhan dalam proyek pengolahan sampah menjadi PLTS.

“Masih aman untuk kebutuhan sampahnya. Sekarang dihabiskan dulu sampah TPA. Toh nanti kalau di setiap kecamatan ada satu rumah sakit baru yang akan dibangun, itu bisa menambah pasokan sampah. Jadi kerja sama dengan daerah lain kami batalkan,” kata dia.

Rudy mengatakan banyak kendala teknis yang akan dihadapi jika kerja sama itu tetap dijalankan. Salah satunya  mekanisme pengiriman sampah dari daerah lain ke Solo. Sejauh ini, Pemkot baru sebatas berkoordinasi secara informal dengan Pemkab se-Soloraya tentang persiapan pembangunan pembangkit listrik sampah tersebut.

Direktut Utama PT Solo Citra Metro Plasma Power selaku kontraktor pelaksana pengelolaan sampah Kota Solo, Elan Syuherlan, mengatakan akan menerapkan teknologi plasma gasifikasi untuk mengolah sampah di TPA Putri Cempo menjadi listrik. Teknologi ini diklaim kali pertama diterapkan di Indonesia.

“Sampah nantinya diproses melalui reaktor plasma yang bersuhu 1.200 derajat Celcius. Tidak ada pembakaran, jadi tidak ada asap, debu, atau limbah beracun,” kata dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Rayakan HUT Ke-60, Air Mancur Komitmen Sehatkan Generasi Muda

Rayakan HUT Ke-60, Air Mancur Komitmen Sehatkan Generasi Muda
author
Mariyana Ricky P.D Sabtu, 27 April 2024 - 13:54 WIB
share
SOLOPOS.COM - Direktur Utama Air Mancur, Lim Soeyantho (kiri) menerima penghargaan MURI, dalam acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Air Mancur, M Bloc Space, Jakarta, pada Sabtu (27/4/2024). (Solopos.com/Galih ApriliaWibowo)

Solopos.com, JAKARTA – Dalam semangat perayaan dan dedikasi untuk kesehatan, Combiphar, dengan bangga merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Air Mancur, M Bloc Space, Jakarta, pada Sabtu (27/4/2024).

Acara tersebut bertajuk Inspirasi Sehat dari Generasi ke Generasi yang menampilkan kebangkitan warisan jamu Indonesia dalam kemasan modern dan inklusif.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Direktur Utama Air Mancur, Lim Soeyantho menguraikan rangkaian acara HUT Air Mancur diwarnai dengan lomba ilustrasi air mancur yang diikuti sekitar 796 peserta yang mengirimkan karya ilustrasi dan terpilih 100 ilustrasi terunik. Dari ratusan peserta tersebut terpilih 13 pemenang utama dan 87 pemenang hiburan.

Lim mengaku kegiatan ini membuat Museum Rekor Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan kepada Air Mancur atas rekor Pembuatan Ilutrasi Bertema tema Herbal Secara Daring Dengan Peserta Terbanyak di Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung di hari ini.

Koran Solopos

Lebih lanjut Lim menyampaikan perayaan ini adalah simbol dari perjalanan panjang Air Mancur yang dimulai dari obat tradisional yang dikelola secara konvensional.

Hingga kini menjadi bagian dari Combiphar Group yang mentransformasikan produksi jamu dengan teknologi inovatif sehingga menghasilkan produk dengan kualitas terbaik yang konsisten.

“Air Mancur memiliki tujuan mulia ikut andil menyehatkan Indonesia dengan produk-produk herbalnya,” ungkap Lim.

Emagazine Solopos

Pihaknya ingin kaum muda sudah mengenal manfaat produk herbal sejak dini dan menjaga kesehatan sejak dini, senada dengan tagline Air Mancur juga yaitu Berani Herbal itu Keren.

Menurut Lim dengan jiwa yang sehat akan didapatkan juga mental yang sehat (mental health). “Dengan mental yang sehat kami akan bisa terus berkarya positif untuk diri sendiri, keluarga dan tentunya Indonesia,” ujarnya.

President Director Combiphar Group, Michael Wanandi mengaku optimistis untuk masa depan Combiphar dan masa depan industri kesehatan herbal di Indonesia.

Interaktif Solopos

“Kami merasa terhormat dan bersemangat untuk merayakan 60 tahun Air Mancur yang telah menjadi bagian dari warisan kesehatan Indonesia,” papar Michael.

Melalui acara ini, pihaknya ingin menyampaikan pesan bahwa gaya hidup sehat adalah inspirasi yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi.

Dengan menggabungkan kearifan lokal serta inovasi, Michael optimistis mampu mempromosikan gaya hidup sehat dan pengobatan tradisional Indonesia yang berkelanjutan kepada Indonesia bahkan dunia.



Combiphar terus berupaya untuk tidak hanya menghadirkan produk kesehatan berkualitas, tapi juga memberikan edukasi dan akses terhadap gaya hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Kami mengundang seluruh masyarakat untuk bergabung dalam perayaan ini dan bersama-sama menjadi bagian dari pergerakan kesehatan yang lebih baik,” tambah Michael.

Pihaknya berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial korporasi dengan menjalankan kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang telah dan akan terus dilakukan.

Misalnya di Wonogiri dan Karanganyar, Jawa Tengah, salah satu program CSR Combiphar yang telah dilaksanakan adalah kerjasama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Jumantono Karanganyar untuk memasok jahe, lengkuas, dan bahan baku jamu lainnya ke pabrik Air Mancur.

Mulai dari menyediakan pelatihan dan pendampingan, pembibitan, dan pembangunan rumah pengering. Program ini meningkatkan kesejahteraan ribuan wanita dan keluarga di Jawa Tengah sekaligus meningkatkan produksi bahan baku jamu berkualitas, sesuai dengan standar Combiphar. Upaya ini juga mewujudkan komitmem Comniphar terhadap kesehatan dan pengobatan tradisional.

Selain itu, Air Mancur secara khusus juga mengeluarkan edisi spesial 60 tahun, jamu bersalin lengkap yang didesain secara unik.

Melengkapi rangkaian acara HUT-nya, beragam sesi berbagi ilmu tentang kesehatan holistik untuk semua generasi juga diagendakan oleh Air Mancur dengan melibatkan aktor Anjasmara dan dr Ferawati dari Combiphar, serta sesi berekspresi lewat ilustrasi yang akan diisi oleh Is Yuniarto dan Muhammad Azka dari Never Too Lavish.

Tak ketinggalan, penampilan spesial dari Brisia Jodie yang akan menambah semarak perayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Seorang Pria Lansia Karanganom Klaten Meninggal Diserang Kawanan Vespa Affinis

Seorang Pria Lansia Karanganom Klaten Meninggal Diserang Kawanan Vespa Affinis
author
Kaled Hasby Ashshidiqy Sabtu, 27 April 2024 - 13:53 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi diserang tawon. (Bing image creator)

Solopos.com, KLATEN – Nasib nahas dialami seorang warga asal Desa Karanganom, Kecamatan Karanganom, Klaten. Pria lanjut usia (lansia) berinisial S ini meninggal dunia setelah diserang tawon Vespa Affinis alias tawon ndas, Jumat (26/4/2024) sore. Korban terkena sengatan puluhan tawon saat membersihkan kebun.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu korban yang sehari-hari menjadi petugas kebersihan salah satu pondok pesantren (ponpes) sedang membersihkan kebun di samping pondok. Saat membersihkan kebun itu, S melihat buah pepaya masak di pohonnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

S berupaya mengambil buah itu menggunakan bambu. Ketika akan mengambil pepaya, galah bambu justru mengenai sarang tawon berdiameter sekitar 50 sentimeter yang berada di sekitar tanaman buah naga. Korban kemudian diserang dan disengat oleh kawanan tawon Vespa affinis.

Warga yang melihat kejadian itu kemudian menolong dan membawa pria lansia itu ke klinik PKU Muhammadiyah Karanganom. Setelah sempat mendapatkan perawatan medis, S tak mampu bertahan dan meninggal dunia sekitar pukul 16.21 WIB. Jenazah kemudian dibawa kembali ke Ponpes untuk dimakamkan.

Koran Solopos

Kapolsek Karanganom, AKP Panut Haryono, membenarkan kejadian itu. Peristiwa itu berada di kebun kosong. Warga kemudian meminta bantuan Relawan Damai Modal Mikir (Damkir) Klaten untuk mengevakuasi sarang tawon itu.

“Untuk korban sudah dimakamkan tadi malam,” kata Kapolsek saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (27/4/2024).

Koordinator Relawan Damkir Klaten, Tara Kus Setiawan, mengatakan sarang tawon itu berukuran cukup besar dan menempel di tembok pagar yang dipenuhi tanamn buah naga.

Emagazine Solopos

“Proses evakuasi sarang tawon itu dilakukan pukul 21.00 WIB. Kami mendapatkan laporan langsung menuju lokasi. Sampai di lokasi melihat sarang tawon yang pendek dan besar, kami lebih hati-hati karena tawon ini sangat agresif. Diameter sarang sekitar 50 sentimeter dan kira-kira berumur satu hingga dua bulan,” jelas dia.

Tara mengimbau warga agar lebih berhati-hati ketika beraktivitas di kebun atau pekarangan terutama di dekat pohon yang kerap menjadi sarang tawon.  “Beberapa pohon yang sering ditempeli sarang tawon di antaranya pohon melinjo, tabaman buah naga, tetesan, lengkeng, serta mangga,” kata Tara.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Video Pengamen Baret Mobil di Karanganyar Viral, Polisi Langsung Gelar Operasi

Video Pengamen Baret Mobil di Karanganyar Viral, Polisi Langsung Gelar Operasi
author
Kaled Hasby Ashshidiqy Sabtu, 27 April 2024 - 13:34 WIB
share
SOLOPOS.COM - Tiga pengamen ditangkap Polsek Karanganyar pada Sabtu (27/4/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Polsek Karanganyar Kota bergerak cepat menangkap tiga pengamen di Simpang Lima Bejen yang videonya viral di media sosial (medsos).

Dalam video yang beredar, terekam dua pengamen tengah beraksi di Simpang Bejen tersebut. Para pengamen ini kemudian melakukan aksi membaret bodi mobil yang dinarasikan menggunakan silet. Pelaku diduga melakukan itu karena kesal tak diberi uang oleh pengguna jalan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Atas video yang beredar ini, Polsek Karanganyar langsung menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) ini pada Sabtu (27/4/2024). Kapolsek Karanganyar, AKP Nawangsih R. Waruju, yang memimpin langsung operasi tersebut mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy.

Kapolsek dan tim menyisir kawasan Simpang Lima Bejen. Dari operasi itu, tiga pengamen jalanan ditangkap. Masing-masing bernama TM, 17, warga Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar; Rossi Sefanya, 23, warga Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar; dan Hartono, 30, warga Plaosan, Magetan, Jawa Timur.

Koran Solopos

Kapolsek mengatakan tiga pengamen ditangkap di lokasi tempat mangkalnya. Mereka tak berkutik saat polisi tiba di lokasi. Kapolsek mengatakan operasi pekat dengan sasaran pengamen jalanan yang meresahkan akan terus dilakukan.

“Kami banyak menerima keluhan. Banyak pengguna jalan yang resah dengan aksi pengamen jalanan ini,” kata dia.

Nawangsih mengatakan polisi masih memburu pelaku yang terekam dalam video viral di masyarakat. Pengamen yang ditangkap ini bukan mereka yang tertangkap kamera warga.

Emagazine Solopos

Para pengamen yang ditangkap dibawa ke Polsek dan didata. Pihaknya berkoordinasi dengan Satpol PP Kabupaten Karanganyar untuk tindakan selanjutnya.

Ke depannya tidak hanya di simpang lima Bejen yang jadi sasaran operasi pekat, lokasi lain juga. Terutama yang terdapat pengamen jalanan dan membuat resah pengguna jalan.

“Kami akan berkoordinasi dengan Kapolsek jajaran Polres Karanganyar untuk penanganan pengamen ini,” katanya.

Interaktif Solopos

Dia mengatakan operasi pekat ini diharapkan memberi efek jera bagi para pengamen nakal. Sehingga mereka tak lagi mangkal dan melakukan aksi pembaretan hingga meresahkan pengguna jalan.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories