SOLOPOS.COM - Tim penyelam bersiap melakukan pencarian pemancing yang tenggelam di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, Minggu (10/12/2023). (Istimewa/BPBD Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Tim penyelam memiliki cerita tersendiri saat melakukan operasi search and rescue (SAR) pemancing asal Kabupaten Semarang yang tenggelam di Waduk Cengklik, Ngargorejo, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (9/12/2023) pukul 11.30 WIB.

Korban bernama Triyono, 42, yang menurut KTP tercatat beralamat di Dusun Gintungan, Desa Butuh, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, itu akhirnya ditemukan tim penyelam tepat 24 jam sejak tenggelam pada Minggu (10/12/2023) pukul 11.30 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Salah satu penyelam dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Boyolali, Triyono Pletrek, mengaku sudah biasa melakukan penyeleman saat operasi SAR. Namun, pada kasus pencarian pemancing tenggelam di Waduk Cengklik itu, ia mengalami kendala tersendiri.

“Jarak pandang [di dalam air] paling jauh 10 cm, terbatas. Kondisi air ini keruh, kedalamannya tadi yang saya selami sekitar 3 meter sudah memberikan tekanan air yang besar di telinga,” kata dia.

Ia juga mengatakan bagian dasar waduk yang ia selami saat mencari tenggelam di Waduk Cengklik, Boyolali, itu berlumpur di sekitar dengkul sehingga mempersulit pergerakan. Selain itu, ia mengatakan banyak kayu kering di bawah waduk.

Lelaki yang akrab disapa Pletrek tersebut juga menceritakan ia berenang bersama tiga penyelam lain. Terbagi menjadi dua tim penyelaman, pencarian dilakukan secara memutar di dekat lokasi korban tenggelam.

Sebelumnya diberitakan, pemancing asal Kabupaten Semarang, Triyono, 42, yang tenggelam di Waduk Cengklik, Boyolali, Sabtu (9/12/2023), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Jasad Triyono ditemukan oleh tim pencari pada Minggu (10/12/2023) atau sekitar 24 jam setelah tenggelam. Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suparman, menjelaskan korban ditemukan pada pukul 11.30 WIB.

Dengan begitu, korban ditemukan tepat 24 jam setelah tenggelam. “Ditemukan lima meter ke arah barat dari titik tenggelam,” kata dia kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu.

Kronologi Tenggelam

Ia menjelaskan jasad korban yang tenggelam sudah mulai mengapung namun belum sampai ke permukaan. Ia menjelaskan atas persetujuan keluarga, korban setelah divisum petugas medis di lokasi langsung dibawa ke rumah duka di Kabupaten Semarang.

Kronologi kejadian bermula pada Sabtu pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Korban bersama kawannya berangkat dari rumahnya menuju Waduk Cengklik. Keduanya tiba di lokasi sekitar pukul 06.00 WIB. Sesampainya di Waduk Cengklik, korban dan kawannya menjala ikan.

Kemudian, sekitar  pukul 11.30 WIB, korban menyeberang dari pulau arah timur ke barat di Waduk Cengklik sambil berenang membawa alat beronjong atau jala. “Baru berenang sekitar lima meter, korban terlihat tenggelam bersama alat untuk menjala ikan,” kata dia.

Kawannya yang melihat berniat menolong, akan tetapi jarak korban dan kawannya sekitar 20 meter. Pemancing asal Semarang itu diduga tidak hafal medan atau terlalu berat membawa alat beronjong sehingga tenggelam di Waduk Cengklik, Boyolali.

Pencarian pada hari pertama yang berlangsung hingga malam pukul 22.00 WIB tidak membuahkan hasil. Keesokan harinya, Minggu, pencarian dilanjutkan dengan melibatkan 16 penyelam.

“Awalnya terdata 14 penyelam, tapi data terbaru 16 penyelam,” ujar Komandan Posko, Gembong Suroto, kepada Solopos.com di Waduk Cengklik, Minggu.

Ia menjelaskan radius pencarian sekitar 20-30 meter melingkar dari titik korban tenggelam. Ia mengatakan selain tim penyelam yang turun, ada tim Landing Craft Rubber (LCR) atau perahu yang membantu pengamanan di luar ring penyelaman.

Tim operasi search and rescue (SAR) gabungan yang terlibat dalam pencarian meliputi BPBD Boyolali, Polsek Ngemplak, Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali, Basarnas, dan sukarelawan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya