Soloraya
Rabu, 8 November 2023 - 09:15 WIB

Peringati Hari Wayang, Dalang Remaja dan Dewasa Tampil Bareng di Ngalas Klaten

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dalang remaja tampil di pentas wayang kulit yang digelar di Sanggar Gubuk Wayang Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Selasa (7/11/2023) malam. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak empat dalang tampil di panggung pentas wayang kulit di Sanggar Gubuk Wayang, Dukuh/Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Selasa (7/11/2023) malam. Dua dalang masih usia remaja, sementara dua dalang lainnya dalang dewasa.

Pentas malam itu mengangkat lakon Bubruh Ngalengko. Keempat dalang yang pentas malam itu, yakni Ki Brnat, Ki David, Ki Danar Setyoko, dan Ki Joko Suorihatin. Brnat dan David merupakan dalang remaja.

Advertisement

Ki David yang memiliki nama panjang David Prajma Raditya berusia 15 tahun dan saat ini masih duduk dibangku kelas X SMAN 2 Klaten. Beberapa hari lalu, tepatnya pada Minggu (4/11/2023), David meraih juara II pada Festival Dalang Anak tingkat Nasional yang digelar di TMII Jakarta.

Sementara, Ki Brnat yang memiliki nama panjang Mickael Brnat Adi, 18, belum lama ini lulus dari SMKI Surakarta dan pernah menjadi juara II dalam Festival Dalang Anak tingkat kabupaten pada tahun ini.

Salah satu pelatih sanggar, Gatot Agung Teguh Hartanto, mengatakan pentas wayang kulit malam itu digelar secara swadaya oleh pemilik sanggar Ki Sukardi bersama para niyaga dan dalang. Pentas digelar untuk memperingati Hari Wayang Nasional yang diperingati saban 7 November.

Advertisement

Teguh mengatakan pentas wayang kulit sebagai bentuk ungkapan rasa syukur serta wujud sanggar ikut melestarikan wayang yang merupakan warisan budaya asli Indonesia dan sudah diakui UNESCO. Upaya pelestarian wayang kulit di sanggar tersebut terus dilakukan. Pentas wayang kulit rutin digelar di sanggar tersebut.

Selain itu, sanggar tersebut memiliki dua dalang remaja yang digadang-gadang menjadi penerus pelestari wayang kulit.

“Di sanggar ini ada potensi dalang remaja yang beprestasi di tingkat kabupaten maupun nasional. Semangat para niyaga di sini juga luar biasa. Setiap hari pekerjaannya sebagai tukang becak, petani, kusir kuda, dan lain-lain. Semangat mereka untuk belajar sangat luar biasa,” jelas Teguh saat ditemui di sela pentas.

Advertisement

Pemilik sanggar, Sukardi, mengatakan pentas wayang kulit secara rutin digelar di sanggar. Termasuk setiap ada peringatan Hari Wayang Nasional, di sanggar tersebut digelar pentas.

“Harapan kami wayang kulit terus lestari dan ada penerus-penerusnya,” kata pensiunan TNI tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif