SOLOPOS.COM - Pengamat politik sekaligus Dosen Ilmu Politik UIN Raden Mas Said Surakarta, Pardiman. (Istimewa/dokumentasi pribadi)

Solopos.com, BOYOLALI — Pengamat politik yang juga eks komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali, Pardiman, menyebut Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Boyolali 2024 berpeluang diikuti dua sampai tiga pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup).

Pardiman mengungkapkan kemungkinan Pilkada Boyolali 2024 tidak akan melawan bumbung kosong seperti pada Pilkada 2020. Kala itu, hanya ada pasangan calon tunggal yakni M Said Hidayat sebagai cabup dan Wahyu Irawan sebagai cawabup.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ia menyampaikan ada dua skenario terkait Pilkada Boyolali 2024. Pertama, Pilkada diikuti dua pasangan calon jika hanya dari kalangan partai politik (parpol) atau gabungan parpol. Kedua, Pilkada diikuti tiga pasangan calon yakni dua dari partai politik dan satu pasangan calon independen.

Sebagai informasi, hasil rekapitulasi perolehan suara tingkat KPU Boyolali yang dikonversi menjadi perolehan kursi di DPRD Boyolali menggunakan metode Sainte Lague, dari 50 kuota kursi DPRD Boyolali, 36 kursi diproyeksikan menjadi milik PDIP.

Sedangkan sisanya yakni empat kursi jadi milik Partai Golkar, empat kursi diperoleh PKS, tiga kursi diperoleh PKB, dan tiga kursi diperoleh Partai Gerindra. PDIP dengan 36 kursi bisa mengusung pasangan calon sendiri tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain.

“Empat partai lain yang 14 kursi itu bisa berkoalisi. Namun, mereka hanya bisa mengusung satu pasangan calon karena syaratnya mengusung pasangan calon itu harus punya 20% dari 50 kursi, yakni 10 kursi,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (26/3/2024).

Menekan Potensi Gesekan Sosial

Dosen Ilmu Politik UIN Raden Mas Said Surakarta tersebut berharap Pilkada Boyolali 2024 bisa diikuti tiga pasangan calon agar demokrasi di Kota Susu berjalan baik. Namun, untuk itu, calon independen harus bekerja keras untuk mencari dukungan 7,5% dari daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu terakhir.

Ia mengatakan berdasarkan regulasi, pasangan cabup-cawabup independen memungkinkan ada di Pilkada Boyolali 2024 asalkan memenuhi syarat dukungan. Pada Pilkada Boyolali 2020, sempat ada calon independen namun tidak lolos verifikasi karena syarat dukungannya kurang.

“Saya kira di Boyolali bisa saja [ada calon independen] karena pada Pilkada 2020 itu syaratnya hanya kurang sedikit. Tapi pada saat verifikasi, syarat dukungannya kurang. Bisa saja pada 2024 ini dia mau maju lagi,” kata dia.

Berdasarkan catatan Solopos.com, calon independen yang urung maju pada Pilkada 2020 yaitu Jati Martono. Ia mengurungkan niat karena menilai PDIP sebagai partai penguasa di Boyolali saat itu sangat kuat sehingga kansnya kecil untuk menang.

Pada Pilkada Boyolali 2015 juga sempat muncul calon yang menyatakan niat maju lewat jalur independen tetapi batal karena tidak menyerahkan syarat dukungan ke KPU.

“Calon independen yang mau mendaftar harus mulai persiapan dari sekarang. Harus mengumpulkan dukungan minimal 61.923 dan dimasukkan di model B1.KWK atau surat pernyataan dari penduduk Boyolali yang memiliki hak pilih,” kata Pardiman.

Pardiman menilai dengan tiga pasangan calon dalam Pilkada Boyolali 2024 juga bisa menekan potensi gesekan sosial dibanding jika Pilkada diikuti dua pasangan calon.

Partai Nonparlemen

“Jadi di masyarakat lebih landai [kalau tiga calon]. Tidak sekuat atau seramai hanya dua calon saja. Makanya saya berharap ada calon independen yang memenuhi syarat. Sebagai seorang akademisi, saya inginnya kan demokrasi berjalan dengan baik,” kata dia.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan pentingnya menggandeng semua partai politik termasuk nonparlemen untuk meraih kemenangan Pilkada 2024. Dengan banyaknya partai pendukung juga mampu untuk menggalang dukungan.

Berdasarkan pengamatan Solopos.com, sejauh ini belum muncul tokoh yang menyatakan niat untuk maju Pilkada Boyolali 2024 lewat jalur independen. Sedangkan dari kalangan parpol juga belum ada yang secara terang-terangan menyatakan niat maju sebagai cabup atau cawabup.

Namun, empat dari lima parpol yang diprediksi mendapat kursi DPRD Boyolali telah mengadakan pertemuan yang semakin menguatkan sinyal akan terbentuknya koalisi untuk mengusung pasangan calon pada Pilkada Boyolali 2024. Empat parpol itu yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, dan PKB.

Di sisi lain, sesepuh PDIP Boyolali, Seno Kusumoharjo atau Seno Gede, pada kesempatan sebelumnya memastikan partainya akan kembali mengusung M Said Hidayat sebagai calon bupati pada Pilkada Boyolali 2024.

Lha arep sopo neh ta? [Mau siapa lagi?] Berkali-kali saya katakan. Iyalah [masih Said]. Begitu Pak Said masih sehat walafiat, juga yang bersangkutan bersedia,” kata dia kepada wartawan di Lapangan Bangsalan, Teras, Boyolali, Sabtu (30/12/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya