SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi (paling kiri), saat peletakan batu pertama pembangunan mako baru Polsek Banyudono, Boyolali, Jumat (24/11/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Polsek Banyudono Boyolali segera memiliki markas baru di Desa Ngaru Aru, Banyudono, Boyolali. Mako Polsek Banyudono yang sekarang di Desa Kuwiran terkena gusur proyek strategis nasional (PSN) tol Solo-Jogja.

Peletakan batu pertama pembangunan mako baru itu dilaksanakan di Ngaru Aru oleh Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Jumat (24/11/2023). Sedangkan anggaran pembangunannya mencapai Rp11,9 miliar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengatakan pembangunan Polsek Banyudono adalah ganti rugi pembebasan lahan dari kantor Polsek Banyudono yang lama.

“Itu diganti rugi karena PSN. Sebenarnya perencanaan dari tahun kemarin. Namun, karena ada pergantian direksi dari pelaksana jalan tol atau BUJT, baru terealisasi saat ini,” kata dia.

Ia menjelaskan personel Polsek Banyudono saat ini masih bertahan di kantor lama. Petrus mengatakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk tidak merobohkan Mako Polsek Banyudono yang lama sebelum kantor baru selesai dibangun.

Permintaan tersebut dibuat agar pelayanan kepada masyarakat di Polsek Banyudono tidak terganggu. Dengan adanya gedung baru, ia berharap ada peningkatan pelayanan dari personel Polsek Banyudono.

“Harapan kami dengan adanya Mako Polsek Banyudono yang baru ini dapat menunjang dari anggota Polri, khususnya Polsek Banyudono untuk semakin giat, meningkatkan pelayanan, perlindungannya, dan pembimbingannya kepada masyarakat, khususnya di Banyudono,” kata dia.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengapresiasi personel Polsek Banyudono yang bekerja maksimal walaupun di tengah keterbatasan kantor yang akan digusur. Dia juga menegaskan Polri selalu mendukung terkait program pembangunan nasional, di antaranya pembangunan tol Solo-Jogja.

Mako Baru Lebih Representatif

Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan kualitas penanganan Polri di antaranya adalah menggunakan mako yang lebih representatif. Menurutnya, proyek tersebut adalah kolaborasi antara Polri dan pihak terkait untuk mendukung pembangunan nasional.

“Kalau dulu Mako [Polsek Banyudono bisa] menampung 27 orang, sekarang bisa meningkat menjadi 50 orang,” terang dia.

Terpisah, Direktur Teknik PT Jasamarga Jogja Solo, Pristi Wahyono, mengungkapkan markas lama Polsek Banyudono tergusur walau tidak terkena semua. Sehingga oleh pemerintah diberi ganti rugi berupa tanah dan anggaran untuk membangun mako baru.

“Untuk nilai bangunan kurang lebih Rp3,9 miliar, kalau untuk tanah sekitar Rp8 miliar. Tanahnya bagus, sangat strategis, ini [mako baru] dua lantai,” kata dia.

Jika dijumlahkan, total anggaran pembangunan gedung dan pengadaan tanah untuk mako Polsek Banyudono yang baru itu senilai Rp11,9 miliar.

Pristi juga berharap dengan markas baru Polsek Banyudono dapat meningkatkan kinerja kepolisian, khususnya di wilayah Banyudono karena kapasitasnya lebih besar dan bagus.

Ia menyebut daya tampung kantor baru juga lebih besar yaitu sekitar 50 personel dibandingkan yang lama sekitar 20-30 personel. Mapolsek Banyudono dulu seluas sekitar 1.000 meter persegi, sedangkan mako baru sekitar 2.000 meter persegi.

Proyek pembangunan Mapolsek Banyudono akan berlangsung selama enam bulan terhitung dimulai pada 7 November 2023. Diperkirakan proyek pembangunan Mapolsek Banyudono akan selesai pada Mei 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya