SOLOPOS.COM - Sabiq Muhammad, Kades Prawatan, Jogonalan, Klaten, seusai pelantikan di Pendapa Pemkab Klaten, Rabu (27/9/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Kepala Desa atau Kades Prawatan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, periode 2023-2029, Sabiq Muhammad, 25, menjadi kepala desa termuda dari 67 kades yang dilantik Bupati Sri Mulyani pada Rabu (27/9/2023).

Jauh sebelum terpilih menjadi kades, Sabiq hanyalah seorang santri yang tumbuh besar di pondok pesantren (ponpes). Sabiq lahir pada 18 Maret 1998. Pemuda 25 tahun itu sejak belia dia sudah nyantri.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Saat kecil, Sabiq nyantri di Pondok Pesantren Nailussalam, Glagahombo, Magelang, Jawa Tengah. Dia kemudian melanjutkan nyantri di Pondok Pesantren Al Asy’ariyyah Wonosobo.

Sabiq melanjutkan jenjang pendidikan di sekolah tingkat menengah atas dan menjadi santri di Madrasah Aliah Program Khusus (MAPK) MAN 1 Solo. Setelah itu, kades termuda di Klaten itu menempuh pendidikan S1 Fakultas Hukum di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan lulus pada 2021.

Lulus kuliah dan menyandang titel Sarjana Hukum, anak sulung dari empat bersaudara itu pulang kampung dan aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan. Komitmen itu sesuai pesan dari ibundanya.

“Ibu saya berpesan, santri harus berkontribusi untuk masyarakat,” kata Sabiq saat ditemui seusai pelantikan di Pendapa Pemkab Klaten, Rabu.

Sabiq aktif di kegiatan keagamaan serta pertanian di Jogonalan. Di bidang pertanian, Sabiq aktif di kegiatan petani muda Nahdlatul Ulama (NU) Jogonalan. Kegiatan kelompok itu menggalakkan kampanye petani mandiri salah satunya melepaskan ketergantungan petani dengan pupuk bersubsidi.

Ketertarikan Sabiq pada dunia pertanian sudah muncul sejak kuliah. Saat masih menjadi mahasiswa, Sabiq menjadi salah satu mahasiswa yang aktif mendampingi petani seperti di Kendeng.

Sejak awal 2023, kades termuda di Klaten itu sebenarnya sedang mempersiapkan diri melanjutkan jenjang pendidikan S2. Dia lolos seleksi menerima beasiswa S2 di China Agricultural University.

Tesis tentang Pertanian

Dia pun sudah menyiapkan tema tesis terkait pertanian. September ini, Sabiq dijadwalkan berangkat ke China untuk menempuh pendidikan S2.

Di tengah perjalanan persiapan melanjutkan jenjang pendidikan S2, muncul permintaan dari warga di desanya agar pemuda itu ikut kontestasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Padahal Sabiq sebenarnya sama sekali tak tertarik untuk menjadi kades. Dia lebih tertarik berkontribusi ke masyarakat melalui jalur di luar pemerintahan.

Karenanya Sabiq menolak permintaan untuk nyalon kades. Namun, desakan agar maju Pilkades terus muncul hingga pemuda itu luluh dan akhirnya mendaftar. Dia mendaftar 30 menit sebelum pendaftaran ditutup.

Pendaftaran bakal calon kades Pilkades serentak 2023 di Klaten digelar pada Mei 2023. Sementara Pilkades serentak digelar pada 5 Juli 2023.

Meski sudah mendaftar sebagai bakal calon kades di Prawatan yang saat itu total ada 15 pendaftar, Sabiq tak lantas melakukan gerakan untuk menyosialisasikan diri. Pemuda itu bimbang, di antara dua pilihan antara lanjut mengikuti Pilkades atau berangkat ke China untuk kuliah S2.

Apalagi kala itu belum ada kepastian apakah dia lolos menjadi kades pada Pilkades Prawatan, Jogonalan, Klaten, atau tidak. Sesuai aturan, jumlah calon kades yang ikut kontestasi Pilkades di satu desa maksimal lima orang.

Jika jumlah pendaftar bakal calon kades lebih dari lima, harus dilakukan seleksi tambahan. Setelah beberapa waktu serta berkonsultasi dengan kedua orang tuanya, Sabiq memutuskan lanjut mengikuti kontestasi Pilkades.

Dia mulai sosialisasi dari rumah ke rumah. Pada 1 Juli 2023, dia dimintai konfirmasi oleh universitas di China mengenai kuliah S2-nya yang dimulai 4 September ini.

Ditegur karena Batalkan Beasiswa

“Kemudian saya mengajukan surat pengunduran diri [membatalkan beasiswa S2 ke China]. Surat pengunduran diri baru di-ACC akhir Agustus kemarin,” kata Sabiq yang mengaku mendapatkan teguran karena membatalkan beasiswa S2 yang dia raih tahun ini.

Pada 5 Juli 2023, Pilkades serentak digelar di 67 desa termasuk di Prawatan. Sabiq manggung bersama dua calon kades lainnya dari total lima calon kades di Prawatan, Klaten. Dari hasil pemungutan suara, Sabiq mendapatkan suara terbanyak dan dilantik menjadi kades pada Rabu (27/9/2023).

Sabiq mengklaim tak melakukan politik uang demi meraih suara warga. Dia memilih melakukan sosialisasi dari rumah ke rumah terkait program yang akan dia gulirkan jika terpilih menjadi kades.

“Kami tidak mau membeli suara per kepala karena itu tidak mendidik warga dan itu menjerumuskan mereka, memupuskan harapan tentang kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

Meski sedikit menyesal membatalkan beasiswa S2 ke China, Sabiq mantap mengabdikan diri ke masyarakat di desanya dengan menjadi Kades. Justru, tema tesis yang dia siapkan untuk kuliah S2 diaplikasikan dan menjadi salah satu program desa.

“Saya akan menggandeng banyak kelompok tani. Kades memiliki lungguh [tanah bengkok] dan nanti dikelola kelompok tani untuk menjadi percontohan pertanian organik,” jelas Sabiq.



Ayah Sabiq, Purwadi Hidayat, 58, mengatakan putranya sejak awal tidak berniat mencalonkan diri sebagai kades di Prawatan, Klaten. Sabiq maju setelah besarnya dorongan warga yang berharap pemuda itu ikut kontestasi Pilkades.

Awalnya, Purwadi pun keberatan ketika sejumlah tokoh masyarakat membujuknya agar mengizinkan Sabiq mendaftar sebagai bakal calon kades di Prawatan. Hal yang membuat Purwadi berat merelakan Sabiq maju di Pilkades lantaran putra pertamanya itu sudah bersiap melanjutkan jenjang pendidikan S2.

Orang Tua Sempat Bimbang

“Saya sendiri dalam kondisi kebimbangan waktu itu. Karena namanya beasiswa itu kompetisinya luar biasa. Dari 3.800 orang yang mendaftar beasiswa, yang dipilih 80 orang [Sabiq lolos meraih beasiswa melanjutkan jenjang pendidikan S2],” kata Purwadi.

“Selama dua pekan saya bimbang setelah pendaftaran. Selama itu saya no comment. Ibu saya juga dibujuk masyarakat. Akhirnya setelah dua pekan itu saya merestui,” imbuhnya.

Purwadi merupakan seorang pengusaha di bidang perkayuan. Dia membenarkan Sabiq sejak kecil sudah nyantri. “Sejak umur empat tahun sampai umur 22 tahun mondok [menjadi santri pondok pesantren],” jelas Purwadi.

Purwadi berpesan agar Sabiq bisa menjalankan roda pemerintahan sesuai aturan yang ada dan merangkul seluruh elemen masyarakat Prawatan. “Jangan membuat agenda sendiri yang menyimpang dari aturan pemerintah. Harus banyak berdoa. Seorang santri itu harus imbang antara ikhtiar lahir dan batin,” kata Purwadi.

Pendakwah muda, Habib Zaidan bin Haidar bin Yahya, menyampaikan selamat karena ada seorang santri yang terpilih menjadi kepala desa di Klaten.

“Pesan saya untuk santri yang jadi kades di Klaten, tetap menggunakan sosok santrinya dalam bermasyarakat supaya ke depannya bisa mempermudah masyarakat dalam bidang apa pun dan insyaallah bisa bermanfaat di dunia maupun di akhirat,” kata Habib Zaidan saat ditemui wartawan seusai memimpin selawat di Alun-alun Klaten, Rabu (27/9/2023) malam.

Disinggung soal potensi korupsi dari jabatan kades atau perangkat desa, Habib Zaidan yakni santri tidak akan korupsi. “Insyaallah kalau santri tidak korupsi. Secara umum aman,” kata Habib Zaidan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya