SOLOPOS.COM - Orang tua mendampingi anaknya untuk melakukan khitan di SMA Batik 2 Solo, Senin (3/7/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)
Solopos.com, SOLO — Sebanyak 52 anak antusias mengikuti acara khitan atau sunat massal di SMA Batik 2 Solo, Senin (3/7/2023). Acara tersebut diniatkan agar organ kemaluan anak sehat dan terhindar dari infeksi.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Direktur Umum RS PKU Muhammadiyah Solo, Dwi Handoyo yang menyebut khitan memiliki banyak manfaat. Dwi menemui beberapa kasus orang yang tidak khitan bisa terkena phimosis yang biasa terjadi pada anak.
Khintan juga menghindarkan pria pada resiko penyakit menular seperti HIV/AIDS, HPV, sifilis, herpes. Selain itu khitan memberikan perlindungan terhadap risiko kanker prostat.
Acara khitan massal diinisiasi oleh Forum Keluarga Besar Guru dan Karyawan Muslim (FKBGM) SMA Kota Solo, Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo, dan LazisMu RS PKU Muhammadiyah Solo.
Acara khitan massal diinisiasi oleh Forum Keluarga Besar Guru dan Karyawan Muslim (FKBGM) SMA Kota Solo, Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo, dan LazisMu RS PKU Muhammadiyah Solo.
Dwi mengatakan tim medis yang menangani khitanan massal merupakan tenaga yang berkompeten dalam bidang kesehatan.
“Dan semuanya berasal dari rumah sakit kami. Kita juga memberikan edukasi, obat, dan fasilitas kontrol untuk peserta,” kata dia ketika ditemui Solopos.com, Senin.
“Ini sejalan dengan LazisMu sebagai lembaga pelayanan filantropi dan memiliki enam pilar yakni pendidikan, dakwa, sosial, sosial, kesehatan, dan lingkungan,” lanjut dia.
Dia mengatakan kegiatan khitan masalah merupakan salah satu bagian implementasi dari enam pilar tersebut. Sekaligus bagian dari penyaluran dana zakat dan infak dari karyawan rumah sakit.
Baginya kegiatan tersebut penting untuk diselenggarakan, mengingat terdapat manfaat kesehatan. “Jadi khitan itu selain melaksanakan sunnah agama, khitan mempunyai manfaat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan,” lanjut dia.
Dia menyebut RS yang dia pimpin itu sudah banyak bekerja sama dalam hal santuan sosial tidak hanya khitanan massal. Menurutnya kegiatan ini bakal digelar selama satu tahun sekali.
Ketua FKBGM SMA Kota Solo, Kasimen menyebut penyelenggaraan khitan massal itu disesuaikan dengan libur sekolah, sehingga anak-anak memungkinkan untuk ikut berpartisipasi sebagai peserta.
“Untuk Pembiayaan medis di backup penuh oleh LazisMU PKU Muhammadiyah Solo. Sementar biaya lain seperti santunan untuk peserta kita ambilkan dari donatur dan kas,” kata dia.
Kasimen mengatakan peserta mendapat bingkisan berupa baju koko, sarung, dan kopiah. Selain itu pihaknya juga memberikan makanan ringan, makanan berat, obat, dan uang saku untuk peserta khitan massal.
Dia mengutamakan peserta dari kalangan keluarga tidak mampu dan anak yatim. Namun menurutnya ada beberapa peserta di luar kategori tersebut. “Target kita sebenarnya 50 peserta, namun kemarin yang mendaftar ada 52 jadi kita terima semua,” lanjut dia.