Soloraya
Sabtu, 15 Juli 2023 - 19:43 WIB

Puncak Kemarau Diprediksi Agustus, Krisis Air Bersih di Sragen Meluas

Tri Rahayu  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para warga di wilayah Dukuh Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, mengangsu air dari tandon air yang sedang diisi air bantuan dari BPBD Sragen, Sabtu (15/7/2023). (Solopos.com/Istimewa/BPBD Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Puncak musim kemarau di wilayah Sragen diprediksi pada Agustus 2023 tetapi cuaca wilayah Sragen tidak menentu. Jumlah dukuh yang kekurangan air bersih di Sragen juga meluas.

Awalnya hanya di wilayah Dukuh Kowang, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, dan Kebayanan Glagah, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, sekarang meluas ke wilayah Kecamatan Jenar dan Miri.

Advertisement

Kepala Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, R. Triyono Putro, kepada Espos, Sabtu (15/7/2023), mengungkapkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG), musim kemarau dimulai Mei dan diperkirakan mencapai puncaknya pada Agustus mendatang.

Dia menyampaikan meskipun musim kemarau tetapi cuaca di wilayah Sragen tidak menentu. Dia menyebut cuaca Sragen pada Sabtu, berawan dengan sinar matahari yang tidak begitu terik.

Advertisement

Dia menyampaikan meskipun musim kemarau tetapi cuaca di wilayah Sragen tidak menentu. Dia menyebut cuaca Sragen pada Sabtu, berawan dengan sinar matahari yang tidak begitu terik.

“Dampak dari musim kemarau itu mengakibatkan sejumlah dukuh mengalami krisis air bersih. Sebelumnya permintaan air bersih hanya untuk wilayah Dukuh Glagah, Desa Dukuh, Tangen dan Dukuh Kowang, Desa Ngargotirto, Sumberlawang. Kini, pemintaan air bersih itu semakin banyak. Di Wilayah Sumberlawang, permintaan air bersih meluas ke Desa Ngargosari yang meliputi Dukuh Bulakrejo, Sambiroyong,” jelas dia.

Selain itu, Triyono menerangkan permintaan air bersih juga datang dari Desa Gilirejo Baru di Kecamatan Miri yang meliputi wilayah Dukuh Dondong dan Rejosar. Dia menyebut pemintaan juga datang dari wilayah Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar,  terutama di Dukuh Wulumandi.

Advertisement

“Jumlah keluarga yang terdampak dari empat kecamatan itu mencapai 636 keluarga atau 2.225 jiwa. Kami mengirimkan bantuan air itu tidak setiap hari. Minimal tiga hari sekali. Kami melihat kondisi kebutuhan air bersih di lapangan,” jelasnya.

Triyono menerangkan pantauan ketersediaan air di lapangan itu didasarkan pada volume tando air. Bila isi tandon air menipis maka segera dikirim air bersih. Dia menyebut armada yang dimiliki BPBD sebanyak tiga unit truk tangki berkapasitas sampai 5.000 liter per tangki.

Dia mengatakan pada Sabtu, ketiga truk tangki bersama tiga tim juga melakukan pengiriman bantuan air bersih wilayah Kecamatan Sumberlawang dan Miri. Satu truk tangki, ujar dia, melayani setidaknya dua wilayah dukuh yang mengalami kekeringan.

Advertisement

Pengiriman Air Bersih pada Sabtu (15/7/2023).

  1. Dondong RT 001A, Gilirejo Baru, Miri
  2. Dondong RT 001B, Gilirejo Baru, Miri
  3. Rejosari RT 003, Gilirejo Baru, Miri
  4. Sambirombyong RT 010& RT 011, Ngargosari, Sumberlawang
  5. Kowang RT 008B Ngargotirto, Sumberlawang.

Sumber: BPBD Sragen.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif