SOLOPOS.COM - Peserta lomba karawitan SD se-Boyolali saat tampil di Gedung PGRI Boyolali, Kamis (12/10/2023). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Ratusan siswa SD yang tergabung dalam 17 kelompok mengikuti lomba karawitan tingkat Kabupaten Boyolali yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali. Lomba digelar di Gedung PGRI Boyolali, Kamis (12/10/2023).

Dalam satu kelompok, ada siswa yang menjadi sinden, ada yang penabuh gong, memukul kenong, dan sebagainya. Mereka tampil disaksikan langsung oleh Kepala Disdikbud Boyolali, Supana dan juga ratusan penonton dari guru serta keluarga yang tak kalah seru mendukung.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Supana mengungkapkan lomba tersebut diikuti 17 kelompok dari Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah (UPT PAUD Dikdas LS) se-Boyolali.

“Tujuannya, kami perlu membiasakan anak-anak untuk berkarawitan supaya kegiatan yang adiluhung ini tetap lestari,” ujar Supana kepada Solopos.com di sela-sela acara.

Supana khawatir ketika budaya karawitan tidak dikenalkan kepada anak-anak sejak dini, maka akan terjadi kepunahan karena ditinggalkan mereka. Sehingga, Disdikbud Boyolali lewat lomba karawitan SD se-Boyolali ingin menanamkan kecintaan anak terhadap karawitan.

“Sebelumnya ada seleksi dulu di tingkat PAUD Dikdas LS di kecamatan. Setelah itu, dikirimkan ke kabupaten. Ini tidak berjenjang ke provinsi karena kami yang mengadakan,” kata dia.

Dalam lomba karawitan tersebut, diambil juara I-III. Masing-masing pemenang akan memperoleh penghargaan dan uang pembinaan. Juara I akan memperoleh uang pembinaan senilai Rp2,5 juta, juara II Rp2 juta, dan juara III Rp1,5 juta.

Pada lomba tersebut, juara I diraih 1 SD Drajidan di Kecamatan Musuk. Kemudian juara II diraih SDN 2 Sambi di Kecamatan Sambi, dan juara III diraih SDN 3 Ngargosari di Kecamatan Ampel.

Sementara itu, salah satu pendamping peserta asal Sawit, Niti Tiana, mengatakan sebelumnya terdapat seleksi dulu di tingkat kecamatan. Beberapa yang terseleksi adalah siswanya di SDN 1 Kemasan.

“Kebetulan dari SD saya ada tujuh orang, ada juga gabungan dari SD lainnya. Untuk latihannya sepekan kadang tiga kali, kadang dua kali,” kata dia.

Siswa juga diberikan kertas berisi lagu untuk bisa berlatih di rumah secara mandiri. Lebih lanjut, ia menjelaskan target dalam kegiatan tersebut bukanlah juara, akan tetapi mengajak anak-anak peduli dengan pendidikan.

“Harapannya siswa kami bisa menjadi contoh bagi anak-anak yang lain agar peduli dengan budaya Jawa. Terus bisa juga bangga dengan warisan budaya Jawa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya