SOLOPOS.COM - Bawaslu Wonogiri menggelar kegiatan dialog bersama awak media dan Polres Wonogiri membahas berita hoaks Pemilu 2024 di Kantor Bawaslu Wonogiri, Senin (20/11/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Informasi bohong atau hoaks yang kerap berseliweran menjelang, saat, dan sesudah Pemilu menjadi salah satu kekhawatiran terbesar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Wonogiri. Bawaslu mewaspadai hoaks karena bisa menimbulkan konflik dan kegaduhan di masyarakat. 

Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Wonogiri, Slamet Mugiyono, mengatakan berita hoaks kerap muncul pada tahun politik menjelang, saat dan sesudah Pemilu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mereka yang memproduksi berita hoaks biasanya bertujuan untuk menjatuhkan lawan politik. Di sisi lain, masyarakat masih mudah termakan berita-berita bohong tersebut. 

Hal itu menjadi kekhawatiran Bawaslu Wonogiri karena bisa menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat selama Pemilu. Ditambah lagi saat ini media sosial juga cukup mudah diakses sebagai wadah penyebaran hoaks.

Mereka yang mengonsumsi berita hoaks pun begitu mudah menyebarkan tanpa memverifikasi terlebih dulu. Apalagi jika informasi itu menguntungkan pihak mereka atau merugikan pihak lawan.

Mugi menilai Wonogiri cukup rentan dengan berita hoaks soal politik uang dan SARA saat Pemilu. Misalnya, ada salah satu calon anggota legislatif yang menyelenggarakan sedekah bagi anak yatim, tetapi pihak lawan memelintir kegiatan itu sebagai tindakan politik uang. 

“Pemilu sebelumnya sudah pernah kejadian seperti itu, dan tidak terbukti itu politik uang, jadinya malah berita hoaks. Isu SARA juga cukup rawan di Wonogiri,” kata Mugi saat ditemui Solopos.com selepas kegiatan Dialog Bersama Awak Media Massa dan Humas Polres Wonogiri di Kantor Bawaslu Wonogiri, Senin (20/11/2023) sore.

Dia melanjutkan media massa menjadi bagian penting dalam memerangi hoaks Pemilu 2024. Maka dari itu informasi yang diproduksi kantor berita seharusnya nihil dari berita bohong.

Dengan begitu diharapkan berita-berita dari media resmi itu bisa menutup berita hoaks yang diproduksi mereka yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan kepentingan mereka sendiri.

Gugus Tugas Pengawasan Konten Pemilu

Di sisi lain, sambungnya, Bawaslu Wonogiri juga sudah membentuk gugus tugas pengawasan konten Pemilu 2024 di Internet. Gugus itu terdiri atas sukarelawan dari organisasi kepemudaan di Wonogiri. Mereka menjadi sukarelawan siber Bawaslu. 

“Kami membentuk satu grup yang tugasnya pre-bunking informasi hoaks di Internet, termasuk di media sosial. Kami kerja sama dengan Mafindo dan lainnya. Jadi tujuannya untuk menutup berita hoaks,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, mengatakan menjelang Pemilu 2024, hoaks terkait politik berpotensi lebih banyak muncul dibandingkan hoaks dengan tema lainnya.

Hal itu berdasarkan pengalaman di Pemilu sebelumnya. “Kabar hoaks atau berita bohong terkait politik itu lebih mendominasi saat Pemilu,” kata Anom.

Menurut dia, saat ini di sejumlah wilayah sudah muncul hoaks politik. Namun, sampai sekarang ini polisi belum menemukan hoaks politik di Wonogiri. Masyarakat perlu mewaspadai ancaman hoaks yang kerap muncul di medsos.

“Jika ada pihak yang merasa dirugikan, pembuat hoaks bisa dihukum saat memenuhi syarat-syarat yang ada. Pada Pemilu 2019, kami ada temuan. Langkahnya [berita hoaks] dilaporkan ke Dinas Kominfo dan di-take down,” jelasnya. 

Dia menjelaskan berita hoaks biasanya memiliki ciri-ciri umum seperti judul konten yang provokatif, sumber informasi tak dapat dipercaya, penyajian tanggal tidak sesuai, dan klaim tanpa dukungan data. Selain itu menggunakan foto atau video yang tidak sesuai dengan isi konten.

“Kami juga berupaya mengedukasi masyarakat lewat Satbinmas. Ada edukasi terkait kabar hoaks saat teman-teman [personel polisi] turun [ke masyarakat],” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya