SOLOPOS.COM - Rekonstruksi pembunuhan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta di Perumahan Graha Sejahtera Tempel, Gatak, Sukoharjo, Selasa (12/9/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Jajaran Polres Sukoharjo menggelar rekonstruksi pembunuhan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Selasa (12/9/2023). Korban Wahyu Dian Silviani, 34 ditemukan tak bernyawa di kediamannya di Perumahan Graha Sejahtera Tempel, Gatak, Sukoharjo.

“Untuk penanganan dari Polsek, dibantu Polres Sukoharjo,” ucap Kapolsek Gatak, AKP Hadi, Selasa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan pantauan di lokasi, polisi dari Polsek Gatak dan jajaran Polres Sukoharjo telah berada di tempat kejadian perkara (TKP). Tampak lokasi kejadian masih terpasang garis polisi.

Selain polisi, warga sekitar juga telah memadati TKP sejak pagi. Selain itu, nampak juga dari perwakilan keluarga besar UIN RM Said Surakarta.

Adik korban juga terlihat berada di lokasi untuk menyaksikan rekonstruksi pembunuhan yang dialami kakaknya. Rekonstruksi direncanakan berlangsung pada pukul 09.00 WIB.

Seperti diketahui korban ditemukan tak bernyawa di kediamannya yang berada tepat di samping rumah miliknya di wilayah Perumahan Graha Sejahtera Tempel, Kecamatan Gatak pada Kamis (24/8/2023). Usai dievakuasi di RSUD Dr Moerwardi Surakarta, jenazah kemudian disalatkan di depan gedung rektorat kampus setempat.

Jenazah dipulangkan ke kampung halamannya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat pagi (25/82023). Jenazah dijemput oleh ayahanda serta adiknya dan langsung diberangkatkan ke Bandara Juanda Surabaya.

Sementara itu di hari yang sama Polres Sukoharjo mengungkap kasus pembunuhan Wahyu Dian Silviani, 34 pada Jumat di Mapolsek Gatak, Sukoharjo. Tersangka yang merupakan pekerja bangunan korban sempat berupaya menghilangkan jejak.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, menyebut tersangka merupakan Dwi Feriyanto alias Feri, 23 yang tinggal di Taru RT 002/RW 005, Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo yang tak jauh dari rumah korban.

Motif pelaku menghabisi nyawa korban karena pelaku sakit hati atas perkataan korban yang menyebutkan sebagai tukang amatiran saat tengah menyusun batu bata. Hal itu disampaikan korban pada Senin (21/8/2023) sekitar pukul 08.30 WIB.

Pelaku saat itu tengah bekerja bersama tiga rekan lainnya. Kala itu, pelaku merasa sudah bekerja dengan baik sehingga ia dendam dan ingin melampiaskan dendamnya dengan cara menghabisi nyawa korban pada malam harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya