Soloraya
Kamis, 10 Agustus 2023 - 18:54 WIB

Rektorat UIN Surakarta Pastikan PBAK 2023 Jalan Terus, Dimulai Senin Depan

Magdalena Naviriana Putri  /  Abu Nadzib  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Syamsul Bakri, Senin (7/8/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Rektorat Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta memastikan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) untuk mahasiswa baru 2023 jalan terus.

PBAK 2023 akan berlangsung pada Senin-Kamis (14-16/8/2023) tanpa kegiatan gelar budaya yang sebelumnya diinisiasi Dema UIN Surakarta.

Advertisement

Kepastian pengenalan kampus untuk mahasiswa baru itu diperoleh setelah panitia PBAK menggelar rapat bersama pimpinan UIN, Kamis (10/8/2023).

Acara akan ditangani oleh Panitia PBAK yang berasal dari unsur dosen, pegawai dan mahasiswa.

Sebelumnya diberitakan, pimpinan UIN Surakarta mencopot Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Ayuk Latifah terkait kontroversi bekerja sama dengan aplikasi pinjaman online (pinjol).

Advertisement

“PBAK tetap jalan. Tadi rapat panitia dan persiapan sudah kurang lebih 90% ditangani langsung oleh Panitia PBAK UIN,” ujar Wakil Rektor UIN Surakarta, Syamsul Bakri, kepada Solopos.com, Kamis.

Syamsul menambahkan, rapat dihadiri dirinya, Wakil Rektor I Imam Makruf, para wakil dekan dan sejumlah dosen serta perwakilan mahasiswa.

Panitia PBAK 2023 diketuai Agung Abdullah yang merupakan salah satu dosen bergelar doktor di UIN Surakarta.

“Ketua PBAK Agung Abdullah, wakilnya dari unsur mahasiswa,” katanya.

Advertisement

Syamsul menegaskan acara PBAK berlangsung tanpa kegiatan gelar budaya yang diinisiasi Dema UIN Surakarta dengan menggandeng aplikasi pinjol dan menuai kontroversi.

“Acara tanpa gelar budaya,” ujar Guru Besar Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Surakarta itu.

Diusut Tuntas

Tim Rektorat UIN Raden Mas Said Surakarta terus bergerak menuntaskan polemik pinjaman online dalam kegiatan mahasiswa baru setelah memberi sanksi tegas kepada Dewan Mahasiswa (Dema) setempat.

Rektor UIN Surakarta, Mudofir, mengatakan saat ini tim terus bergerak di bawah koordinasinya.

Advertisement

Yang paling utama dilakukan pihaknya adalah memastikan data mahasiswa baru yang telanjur registrasi ke aplikasi pinjol aman.

Mufodir menjelaskan, tim Rektorat mendata jumlah mahasiswa baru yang sudah telanjur registrasi ke apliasi pinjol yang digandeng Dema serta memanggil pihak ketiga tentang penyelesaian uninstall.

“Juga berkoordinasi dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mengamankan data mahasiswa baru. Tim terus bergerak, saya sendiri yang memimpin,” ujar Guru Besar Bidang Ilmu Pengkajian Islam tersebut kepada Solopos.com melalui telepon, Kamis (10/8/2023).

Yang utama dilakukan, menurut Mudofir, adalah memastikan data mahasiswa yang telanjur registrasi aman dari kejahatan digital.

Advertisement

Ia berharap langkah tegas yang dilakukan Rektorat UIN Surakarta menjadi pengingat agar kasus serupa tidak terjadi di lain waktu.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Kode Etik UIN Raden Mas Said Surakarta menghukum keras Dewan Mahasiswa (Dema) terkait kerja sama dengan perusahaan aplikasi pinjaman online (pinjol) dalam kegiatan mahasiswa baru 2023.

Kegiatan Dema UIN Surakarta dihentikan untuk batas waktu tertentu sementara ketuanya, Ayuk Latifah, dicopot.

Berdasarkan pengusutan yang dilakukan Dewan Kode Etik, Dema melakukan sejumlah kebohongan dengan mengatasnamakan mahasiswa baru.

Kebohongan yang terungkap adalah pengakuan bekerja sama dengan tiga pihak swasta masing-masing yakni PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Aladin Syariah Tbk, dan PT Akulaku Finance Indonesia, operator aplikasi pinjaman online (pinjol) Akulaku.

Faktanya, Dema UIN Surakarta hanya bekerja sama dengan PT Infinity Plus Jakarta dengan nominal uang Rp160 juta.

Advertisement

Kerja sama itu otomatis batal setelah Rektor UIN Prof. Mudofir menindak tegas Dema UIN Surakarta.

“BCA pun tidak terkait dengan ini, hanya terbawa-bawa. Maka kami harus klarifikasi sebenarnya yang sponsorship yang mana. Ternyata MoU mahasiswa dengan pihak lain lagi. Kalau langsung ke Akulaku kan tidak ada hubungannya. Sebatas yang kami tahu hanya PT Infinity Plus Jakarta itu MoU-nya,” tegas Wakil Rektor I, Imam Makruf, saat ditemui wartawan di Gedung Rektorat, Rabu.

Imam menambahkan, pihaknya masih mendalami bagaimana Dema UIN Surakarta bisa menjalin kerja sama dengan PT Infinity Plus Jakarta.

Imam memastikan akan tetap mengusut kasus yang menimbulkan kegaduhan tersebut, termasuk mengusut aliran dana jika ada yang sudah masuk ke Dema UIN Surakarta.

Klarifikasi terkait jumlah mahasiswa yang telah melakukan registrasi juga akan dilakukan.

Sejauh ini jumlah mahasiswa yang terdata sudah melakukan registrasi aplikasi pinjol itu sekitar 500-an orang.

“Kami berencana membuat layanan aduan supaya kita tahu mahasiswa baru yang sudah registrasi berapa. Akan kami kumpulkan sekaligus untuk melindungi mereka apabila di kemudian hari ada persoalan,” ungkap Imam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif