SOLOPOS.COM - Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo, datang menjenguk relawan Ganjar-Mahfud yang jadi korban penganiayaan oleh anggota TNI di RSUD Pandan Arang Boyolali, Minggu (31/12/2023). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Kondisi dua relawan Ganjar-Mahfud yang masih dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali seusai menjadi korban penganiayaan anggota TNI gara-gara knalpot brong di depan asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, mulai membaik.

Walaupun begitu, kondisi mereka masih perlu observasi sehingga belum diperbolehkan pulang. Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, FX Kristandiyoko, menyampaikan kondisi kedua korban penganiayaan telah membaik. Walaupun begitu, tim medis RSUD Pandan Arang Boyolali masih perlu melakukan observasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami masih perlu observasi, jadi kami harus melihat perkembangan setiap harinya,” jelas dia kepada wartawan, Minggu (31/12/2023) malam. Ia menjelaskan pasien atas nama Slamet Handono sudah bisa diajak berkomunikasi. Sedangkan pasien atas nama Arif Diva belum bisa berkomunikasi dengan baik.

Lebih lanjut, Kris mengatakan kedua pasien mengalami luka lecet dan lebam. Sedangkan untuk pemeriksaan lewat rontgen belum ada gangguan atau kendala di organ seperti otak ataupun tulang tengkorak. Ia berharap tidak ada luka dalam.

Terkait tingkat keparahan kedua korban penganiayaan oleh anggota TNI di Boyolali itu, Kristandiyoko mengaku belum bisa memastikan. Ia mengatakan Arif Diva juga masih sering muntah-muntah. Terkait adanya gegar otak dan sebagainya, Kristandiyoko masih belum bisa memastikan karena perlu observasi.

“Lukanya itu kalau untuk luka lemar memang hanya luka di luar, tapi kalau yang dalam nanti ada pemeriksaan lainnya di kepala sampai seluruh tubuh. Untuk yang memar di wajah ya. Kalau untuk Mas Diva itu ada beberapa luka lecet,” jelas dia.

Ditanya kapan kedua pasien itu bakal diperbolehkan pulang, Kris menjelaskan masih perlu observasi sehingga belum bisa memastikan. “Observasi biasanya 3-5 hari. Masih selalu dipantau,” kata dia.

Sementara itu, kakak dari Arif Diva, Yasin, 28, menceritakan saat kejadian, adiknya mengendarai sepeda motor sendiri dan hendak pulang dari mengikuti kampanye capres Ganjar Pranowo di Teras.

“Dia mau pulang, kan dia lewat jalur situ untuk pulang. Usianya sekarang 21 tahun. Untuk kondisinya kalau diajak bicara belum nyangkut mungkin karena efek pusing, tapi bisa diajak komunikasi. Kondisinya mulai membaik,” kata dia.

Ia mengatakan keluhan yang dirasakan Diva yaitu pusing dan lebam-lebam. Ia menjelaskan pada Sabtu (30/12/2023) adiknya langsung dibawa ke ruang ICU. Arif Diva baru sadar setelah dipindah ke kamar rawat inap pada Sabtu siang.

“Kalau yang Mas Handono itu juga sama, satu kampung, dari Kadipiro. Dari dukuh kami empat orang, tapi yang rawat jalan dua,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya