SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Yuni Sukowati (tengah) menandatangani prasasti peresmian Aula Asoka di RSSP Sragen, Rabu (20/9/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGENPembangunan Aula Asoka yang terletak di lantai III RSUD dr. Soehadi Prijonegoro (RSSP) Sragen menghabiskan dana Rp4,193 miliar dengan dua kali penganggaran, yakni di 2022 dan 2023. Pembangunan aula seluas 518,7 meter persegi itu dilengkapi dengan videotron dan mampu menampung 430 kursi.

Aula itu diresmikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Rabu (20/9/2023). Saat peresmian, bupati yang akrab disapa Yuni itu didampingi Wakil Bupati (Wabup) Sragen, H. Suroto; Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto; dan sejumlah pejabat eselon II lainnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Seluruh pegawai dan karyawan RSSP yang jumlahnya ratusan orang hadir memenuhi aula tersebut. Semula, acara berjalan sesuai rencana panitia. Di dalam acara itu ada pengumuman pemenang lomba pakaian adat dalam rangka Hari Kemerdekaan RI.

BupatiYuni menandatangani prasasti peresmian aula yang semula belum ada namanya. Yuni diminta memberi nama aula itu dan akhirnya diputuskan nama aula itu Asoka sesuai keinginan Bupati.

Setelah tanda tangan prasasti, Yuni naik ke podium untuk menyampaikan pidatonya. Awal pidato itu mengagetkan para wartawan yang sejak awal mengikuti rangkaian kegiatan itu.

“Kepada teman-teman wartawan, setelah menggambil gambar diharapkan supaya meninggalkan ruangan. Jadi boleh mengambil gambar, setelah itu silakan di luar,” ujarnya.

Tanpa banyak bicara para wartawan pun keluar aula itu. Sebelum meninggalkan RSSP, wartawan meminta informasi dari Subkoordinator Perencanaan RSSP Sragen, Krido Sulistyo terkait dengan pembangunan aula itu.

“Aula itu seluas 45,5 meter x 11,4 meter atau seluas 518,7 meter persegi. Kalau dibandingkan dengan ruang Flamboyan lebih luas, bisa sampai empat kali lipatnya. Kapasitasnya bisa menampung 430 orang dengan posisi duduk di kursi. Aula ini dilengkapi dengan videotron dan sound system yang memadai,” jelasnya.

Krido menerangkan pembangunan aula ini dilakukan dua kali penganggaran yang bersumber dari dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dia menjelaskan pada anggaran 2022 menelan Rp1,46 miliar dan di 2023 dialokasikan Rp2,73 miliar sehingga total Rp4,193 miliar.

“Pekerjaan di 2022 dikerjalan dalam waktu 120 hari berupa pekerjaan struktur gedung dan atap. Kemudian pekerjaan di 2023 ini menelan waktu 170 hari. Fungsinya hanya satu untuk aula,” jelas dia.

Dia mengatakan untuk videotronnya berukuran 4 meter x 2 meter dengan harga yang cukup mahal. Videotron itu, ujar dia, dibeli dari Surabaya.

Dia mengatakan sesuai dengan keinginan Bupati, aula itu diberi nama Asoka yang berarti bunga warna merah dan tanpa duka dalam bahasa sansekerta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya