SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati melihat hasil karya anak-anak SD yang dipamerkan di halaman SMPN 1 Tangen, Sragen, Rabu (20/9/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, meminta layanan bus sekolah menjangkau wilayah mereka. Mereka ingin ada rute bus sekolah menuju ke SMPN 2 Tangen, SMPN 1 Tangen, SMAN 1 Tangen.

Selama mayoritas anak SMP di Tangen berangkat ke sekolah mengendarai motor. Dengan adanya bus sekolah, mereka tak perlu lagi mengendarai motor dan bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas. Selain itu bisa menghemat pengeluaran untuk ongkos.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Permintaan itu disampaikan sejumlah perwakilan warga Tangen saat bertemu Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di halaman SMPN 1 Tangen, Rabu (20/9/2023). Sebelumnya Bupati  mewawancarai warga yang membiarkan anak-anak mereka yang masih usia SD dan SMP  naik motor.

Ada salah seorang warga yang mengaku ketiga anaknya sekolah berangkat bareng naik motor. Pengakuan itu membuat Yuni mengelus dada. Persoalan ini menurutnya perlu ada solusi bersama. Akhirnya muncul wacana pengadaan bus sekolah yang menjamin siswa sampai ke sekolah tidak terlambat.

“Bus sekolahnya segera. Kalau bisa sebelum pemilu!” celetuk warga.

Mendengar itu, Bupati Yuni langsung merespons positif. Dia menerangkan APBD tidak mungkin membiaya pengadaan bus sekolah baru tahun ini. Paling mungkin meminta bantuan pihak lain atau dana corporate social responsibility (CSR).

“Nah, yang punya uang kan Bupati. Nanti bus sekolah itu dibranding RSI Amal Sehat bagaimana?” ujar Yuni seraya mempromosikan rumah sakitnya. Bagi warga, yang penting ada armadanya, soal branding dari mana tak ada masalah.

Warga Ngrombo, Kecamatan Tangen, Muhadi, 69, mengatakan mayoritas anak-anak SMP naik motor saat ke sekolah. Bahkan ada juga anak-anak SD yang ke sekolah mengendarai motor tetapi tidak banyak.

“Kalau memakai sepeda angin enggak memungkinkan karena medan jalannya naik turun dan kadang ada jalan yang rusak. Sedangkan jarak rumah ke sekolah bisa 2-3 km. Adanya bus sekolah itu sangat membantu warga Tangen,” jelasnya.

Harapan senada juga disampaikan warga Dukuh Sidorejo, Desa Ngrombo, Tangen, Jono, 39. Jono mengatakan bus sekolah membantu orang tua agar bisa fokus kerja. Dia meminta bus sekolah itu harus ada jaminan tepat waktu.

“Jujur anak saya kalau naik motor itu, kami waswas. Saat ini kami tidak ada pilihan. Bus sekolah jadi pilihan yang bagus. Jalurnya bisa sampai Galeh, Ngrombo, Tangen untuk menghububgkan SMPN 2 di Ngrombo, SMPN 1 di Katelan, dan SMAN 1 Tangen,” ujarnya.

Kepala Desa Katelan, Tangen, Sragen, Kunto Cahyono, menyampaikan keberadaan bus sekolah itu tinggal disosialisasikan kepada seluruh kades di Tangen selesai. Dia menilai bus sekolah itu sangat membantu sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya