SOLOPOS.COM - Eskavator hancurkan bangunan dikawasan Pasar Jongke, Solo (25/5/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO – Proyek pembangunan atau revitalisasi Pasar Jongke di wilayah Kecamatan Laweyan mulai dikerjakan kontraktor pelaksana selama 360 hari. Hal ini seiring penandatanganan kontrak antara pengguna anggaran dengan pemenang lelang pada 18 Juli 2023.

Berdasarkan laman resmi layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diakses Solopos.com, Senin (24/7/2023), pagu anggaran pembangunan Pasar Jongke senilai Rp138,5 miliar. Penandatanganan kontrak dilakukan pada 18 Juli. Kini, kontraktor pelaksana PT Sinar Cerah Sempurna dari Semarang mulai mengerjakan proyek pembangunan pasar tradisional tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bidang (Kabid) Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Solo, Joko Sartono mengatakan penandatanganan kontrak telah dilakukan pada pekan lalu. Kini, kontraktor pelaksana mulai mengerjakan proyek revitalisasi pasar tradisional tersebut. “Sudah [penandatanganan kontrak]. Kemarin 18 Juli. Waktu pengerjaan proyek selama 360 hari,” kata dia, saat diwawancari Solopos.com, Senin.

Joko menyebut para pedagang telah pindah berjualan ke pasar darurat di lapangan Jegon, Kelurahan Pajang pada awal April. Mereka bakal berjualan di pasar darurat selama pengerjaan proyek revitalisasi Pasar Jongke.

Proyek pengerjaan revitalisasi pasar diperkirakan rampung pada pertengahan 2024. “Para pedagang sudah pindah ke pasar darurat. Jadi sekarang fokus pengerjaan pembangunan pasar,” ujar dia.

Proyek revitalisasi Pasar Jongke merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Solo, Gibran Rakbuming Raka. Pasar Jongke digadang akan menjadi ikon baru Kota Solo. Pasar tersebut sengaja dikonsep sebagai pasar ramah lingkungan dan ramah difabel.

Revitalisasi Pasar Jongke memiliki konsep gedung hijau. Tak berbeda jauh dibanding proyek revitalisasi Pasar Legi. Konsep itu berdesain klasik gaya kolonial yang megah. Ada selasar di tengah bangunan pasar namun tidak memisahkan bangunan satu dengan bangunan lainnya.

“Nantinya, Pasar Jongke ditempati pedagang Pasar Jongke dan Pasar Kabangan. Kapasitas pasar kurang lebih 1.000 pedagang. Sesuai konsep awal, Pasar Jongke bakal menjadi ikon destinasi wisata jalan-jalan di pasar tradisional,” papar dia.

Relokasi Pedagang

Para pedagang Pasar Kabangan berencana pindah ke pasar darurat pada awal 2024. Mereka diberi opsi pindah ke pasar darurat di kawasan Taman Sriwedari Solo atau lapangan Pringgolayan, Kecamatan Serengan.

Sementara itu proyek revitalisasi Pasar Jongke di Laweyan mulai dikerjakan. Bangunan pasar tradisional itu telah dirobohkan. Pembangunan pasar itu sekaligus menggabungkan Pasar Jongke dengan Pasar Kabangan.

Saat ini, para pedagang Pasar Jongke telah pindah berjualan ke pasar darurat di lapangan Jegon, Kelurahan Pajang pada awal April 2023. Sementara, para pedagang Pasar Kabangan masih bertahan di lokasi lama. Mereka masih menunggu waktu yang tepat untuk pindah ke pasar darurat yang lokasinya belum ditentukan.

Ketua Paguyuban Papasan Abang Pasar Kabangan, Giyanto alias Ateng mengatakan perwakilan pedagang diundang oleh Dinas Perdagangan (Disdag) Solo pada beberapa waktu lalu. Pertemuan itu membahas kelanjutan lokasi pasar darurat pedagang Pasar Kabangan.

“Ada dua opsi untuk pasar lokasi pasar darurat, yakni kawasan Taman Sriwedari dan lapangan Pringgolayan, Serengan. Namun, belum diputuskan sampai sekarang,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di Pasar Kabangan, Senin (24/7/2023).

Ateng menyebut para pedagang lebih memilih kawasan Taman Sriwedari sebagai lokasi pasar darurat. Lokasi itu letaknya di timur Museum Keris Nusantara atau ruang terbuka yang kerap digunakan sebagai lokasi bursa mobil setiap Minggu.

Menurut dia, lokasi tersebut lebih memadai ketimbang lapangan Pringgolayan. “Namanya pasar darurat itu serba seadanya dan sederhana. Ya mau enggak mau harus berdesakan, tidak bisa longgar seperti di sini,” ujar dia.

Menurut Ateng, barang perabotan rumah tangga milik pedagang bakal disimpan di gudang saat pindah ke pasar darurat. Masing-masing pedagang memiliki barang perabotan rumah tangga yang dijual cukup banyak.

Ateng menyampaikan para pedagang berencana pindah ke pasar darurat pada awal 2024. “Mungkin Januari atau Februari pada tahun depan. Memang dipepetkan proyek revitalisasi Pasar Jongke rampung. Jadi, pedagang Pasar Kabangan tidak bergabung dengan Pasar Jongke di pasar darurat di lapangan Jegon. Jumlah pedagang Pasar Kabangan sekitar 50 orang,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sarana Distribusi Perdagangan, Joko Sartono, mengatakan masih membahas lokasi pasar darurat bagi para pedagang Pasar Kabangan. Dia akan terus berkomunikasi dengan para pedagang sebelum menetapkan lokasi pasar darurat.

Pasar Kabangan merupakan pasar spesifik yang menjual beragam peralatan rumah tangga yang berbahan dasar material plastik, logam, dan karet.

Barang-barang yang dijual tidak semuanya buatan pabrik, tetapi ada barang-barang dari hasil para pedagang yang memanfaatkan barang bekas, seperti ban bekas, tempat obat bekas, tempat cairan kimia, kaleng cat bekas dan lainnya.

Tak akan Kebanjiran Lagi

Pedagang dipastikan tidak mengalami kebanjiran lagi ketika hujan setelah revitalisasi Pasar Jongke Solo selesai. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menguruk lahan sampai aman dari banjir puluhan tahun ke depan.

Sebagai informasi, Pasar Jongke rawan banjir setiap kali hujan. Air itu merupakan luapan aliran Kali Jenes. Pedagang mengamankan barang begitu ada tanda siaga dari petugas keamanan pasar.

“Nanti diuruk sampai batas aman terkait banjir. Kemarin itu sudah ditandai banjir sampai mana lalu dinaikkan lagi. Pasar aman sekian puluh tahun ke depan,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (24/5/2023).

Heru menjelaskan progres proyek salah satu dari 17 prioritas pembangunan Kota Solo sampai tahap penghapusan aset. Bangunan rata ditargetkan rampung sampai akhir Mei 2023.



“Sesuai schedule Kementerian PUPR 6 Juni 2023 sudah kontrak. Ya kita mendoakan progres pelelangan Kementerian PUPR lancar sesuai skedul,” ujarnya. Heru menjelaskan konstruksi dilakukan setelah adanya pemenang lelang yang berkontrak.

“Pembangunan saya dengar 12 bulan, multiyears, anggaran kalau pagu sekitar Rp138 miliar,” ujarnya.

Menurut dia, bangunan Pasar Jongke seperti 2,5 lantai seperti Pasar Legi. Namun Pasar Jongke akan menghadap ke selatan. Bagian depan pasar tampak dua lantai saja.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka telah meninjau progres pembangunan Pasar Jongke, Rabu pagi. Pemkot Solo mengebut pembongkaran Pasar Jongke sebelum Juni 2023.

Selain Pasar Jongke, Gibran meninjau pasar darurat yang digunakan pedagang Pasar Jongke. Gibran sempat diteriaki warga karena mobil dinasnya melawan arah jalan satu arah.

“Ternyata jalan satu arah aku tidak tahu. Mereka bilang di share ke grup tak viralke lho Mas. Aku ora mudeng satu arah karena dulu tidak satu arah,” ujar dia.

Menurut dia, kondisi pasar darurat sempat dan ditemukan sejumlah pedagang yang meluber ke jalanan. Gibran akan menertibkan supaya pedagang bisa beraktivitas dengan tertib.

“Kayak gitu kalau tidak ditegur kasihan warga. Mohon maaf kalau ada yang kumuh,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya