SOLOPOS.COM - Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, saat diwawancara wartawan di Kompleks Pemkab Boyolali, Rabu (15/11/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali memastikan akan menelusuri perihal video curhatan aparatur sipil negara atau ASN soal pengarahan untuk memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo yang viral di media sosial Tiktok dan X (sebelumnya Twitter).

Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, menyampaikan akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait beredarnya video perempuan diduga ASN yang bicara soal arahan untuk memenangkan PDIP dan Ganjar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kalau misalnya terbukti ada dugaan pelanggaran Pemilu, akan kami tindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan yang ada,” kata dia saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (15/11/2023).

Widodo mengatakan untuk tahap awal baru Bawaslu yang akan bertindak menyelidiki beredarnya video viral terkait netralitas ASN Boyolali itu. Kepolisian maupun pihak terkait lain di Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) belum dilibatkan.

Menurut Widodo, pelibatan kepolisian dan kejaksaan yang tergabung dalam Sentra Gakkumdu baru akan dilakukan kalau ada unsur dugaan pelanggaran pidana pemilu.

Sebagai informasi, netralitas ASN diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Kepala Badan Kepegawaian Negara, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara, dan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai ASN dalam Penyelenggaraan Pemilu.

Netralitas ASN juga diatur dalam UU No 5/2014 tentang ASN. Berdasarkan aturan itu, ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik, tidak berpihak pada segala bentuk pengaruh mana pun dan tidak memihak kepada kepentingan siapa pun.

Penyelidikan terkait temuan dugaan pelanggaran netralitas ASN dilakukan oleh Bawaslu dan jika terbukti ada ASN yang melanggar aturan tersebut, Bawaslu akan melaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Penentuan sanksi bagi ASN yang melanggar netralitas itu menjadi kewenangan KASN.

Sebelumnya diberitakan, video seorang perempuan berseragam ASN warna khaki dengan badge bertuliskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali curhat soal politik beredar viral di media sosial X dan TikTok.

Dalam video yang diunggah akun Tiktok @aseppratama01_ dan Twitter @mimih6mei pada Selasa (14/11/2023), terlihat seorang perempuan berseragam ASN yang diambil gambarnya dari sisi belakang-kiri curhat soal adanya instruksi bagi seluruh ASN Boyolali untuk memenangkan PDIP dan memilih Ganjar.

Selain itu, perempuan berhijab itu juga menyebut-nyebut soal iuran ASN dengan dalih untuk gotong royong memenangkan parpol dan capres tersebut. Saat dimintai konfirmasi mengenai video itu, Bupati Boyolali, M Said Hidayat, malah balik bertanya kepada wartawan apakah pernah mendengar ia menginstruksikan kepada ASN seperti dalam video viral itu.

Said membantah pernah memberikan instruksi seperti dalam video viral tersebut. Ia kemudian mengajak masyarakat untuk menyukseskan Pemilu 2024 dengan cara-cara yang baik untuk menentukan pemimpin terbaik di negeri ini. Said juga meminta semangat persatuan dan kesatuan untuk terus digaungkan.

Saat ditanya terkait adanya iuran gotong-royong seperti yang dinarasikan dalam takarir unggahan video viral itu, Said kembali mempertanyakan apakah wartawan juga pernah mendengarnya.

Bupati membantah memerintahkan ASN Boyolali untuk iuran seperti yang dinarasikan dalam takarir video viral tersebut. “Kalau bisa malah sampaikan saja, yang menyampaikan siapa, artinya apa pernah mendengarkan langsung perintah bupati seperti itu, apakah ada atau tidak? Sampeyan sendiri juga mengikuti kegiatan saya terus, kan?” kata dia.

Ditanya lebih jauh apakah ada rencana melaporkan pengunggah video viral tersebut ke polisi karena mencatut jabatan Bupati Boyolali, ia mengatakan tidak tahu karena sejauh ini belum diketahui siapa orang yang menggunggah maupun orang di dalam video itu. “Lha saya enggak ngerti wonge sapa, kami juga enggak ngerti,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma DH, saat dihubungi wartawan mengaku biasa saja dengan adanya unggahan viral tersebut. “Biasa saja, menjelang event politik ya pasti ada riuh-riuh gitu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya