SOLOPOS.COM - Kondisi salah satu rumah warga di Dukuh Jurangkajong, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk yang rusak akibat gempa bumi, Jumat (30/6/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Rumah pasangan lanjut usia (lansia) di Dukuh Jurangkajong, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk yang mengalami rusak berat setelah terdampak gempa bumi di barat daya Bantul, DIY bakal diperbaiki tahun ini. Perbaikan menggunakan bantuan rumah tak layak huni (RTLH) dari dana desa.

Hal itu disampaikan Camat Trucuk, Rabiman, seusai berkoordinasi dengan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Klaten dan perangkat Desa Karangpakel, Sabtu (1/7/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Rumah itu menjadi prioritas menerima bantuan rehab RTLH lantaran kondisinya yang sudah tidak bisa dihuni lagi. “Tadi sudah disepakati. Dari dana desa sudah disiapkan untuk membantu pembangunan ini Rp12,5 juta dari bantuan rehab RTLH. Nanti secepatnya,” kata Rabiman saat ditemui di Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, mengatakan kondisi rumah yang menjadi tempat tinggal pasangan lansia Tarso Diyono alias Legiman dan Paikem itu sudah tidak layak lagi ditempati.

“Keadaan rumah sudah tidak layak ditempati termasuk rusak berat. Sehingga perlu ada penanganan khusus melibatkan Pak Camat dan desa. Rumah sudah tidak bisa dihuni lagi. Tembok sudah doyong semua,” jelas Syahruna.

Seperti diberitakan sebelumnya, guncangan gempa di barat daya Bantul, Provinsi D.I.Yogyakarta terasa kuat di sejumlah wilayah Klaten, Jumat (30/6/2023) malam.  Salah satu rumah di Dukuh Jurangkajong, RT 011/RW 04, Kecamatan Trucuk rusak akibat getaran gempa tersebut.

Rumah itu menjadi tempat tinggal pasangan Tarso Diyono alias Legiman dan Paikem yang berusia 60an tahun. Saat kejadian, Legiman tidur di teras rumah dan Paikem tidur di amben kamar tidur.

“Saya tidur di emperan. Kemudian saya dengar krosak-krosak geruduk-geruduk kemudian saya mencari istri saya tidur di kamar. Kemudian saya tarik keluar rumah. Setelah keluar terdengar suara geruduk,” kata Legiman dalam bahasa Jawa.

Setelah mengecek ke sisi samping rumah, ternyata tembok pada bagian kamar sebagian ambrol dan doyong. Di sisi bagian dalam rumah, tembok kamar doyong. Beruntung, tembok tersebut tertahan tiang kayu yang ada di dalam kamar. “Kalau tidak tertahan cagak (tiang) itu, istri saya sudah tertimpa tembok,” kata Legiman dalam bahasa Jawa.

Berdasarkan pantauan, sebagian tembok rumah mengalami keretakan. Tembok salah satu sisi rumah disangga menggunakan bambu. Sementara, tembok kamar bagian dalam kondisi doyong dan tertahan tiang kayu.

Sehari-hari Legiman dan istrinya bekerja sebagai buruh gaduh ternak. Kondisi rumah berdinding tembok dan berlantai tanah. Sebagian emperan rumah digunakan untuk kandang kambing.

Di sebelahnya ada kandang sapi. Lantaran rumah rusak, untuk sementara Legiman dan Paikem tinggal di rumah anaknya yang ada di samping rumah. “Tadi malam tidur di emperan rumah. Tidak berani masuk,” kata Legiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya