SOLOPOS.COM - Petugas KPPS TPS 004 Temon, Simo, Boyolali, memakai kostum wayang saat melayani para pemilih di hari pemungutan suara Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Berbagai cara dilakukan untuk menyambut dengan riang hajatan politik lima tahunan di Boyolali. Salah satunya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 004 Temon, Simo, Boyolali, Rabu (14/2/2024).

Ketua KPPS 004 Temon, Sumarno, menyampaikan hiruk-pikuk kampanye membuat tensi politik antarwarga meningkat. Ia mengatakan Pemilu sebagai pesta demokrasi sudah selayaknya untuk dirayakan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ia mengatakan rangkaian kegiatan telah dilalui memasuki puncak acara tahap pemungutan dan penghitungan surat suara kali ini diperkirakan akan sampai larut malam. Pemungutan dan perhitungan adalah tahap yang paling krusial.

“Upaya untuk menghadirkan suasana segar dan menghibur KPPS 04 Desa, Temon, Simo, Boyolali, menghadirkan sesuatu yang unik dan berbeda dari biasanya,” kata Sumarno kepada Solopos.com, Rabu.

Para petugas KPPS menggunakan kostum wayang orang dengan figur keluarga Pandawa Lima dan Gatotkaca. Anggota KPPS Nawang Purbo Aji memakai kostum Werkudara. Kemudian Sumarno memakai kostum Puntadewa, Adib Widhi Nugroho memakai kostum Sadewa.

Kostum Dewi Kunthi dipakai oleh Fiki Nisaul Khoiriyah, Nakula oleh Joko Wahyono, Arjuna oleh Muh Fajar Setiyawan, dan Gatotkaca oleh Heri Kiswanto.

“KPPS selayaknya memegang dan menjalankan prinsip netralitas, kebersamaan, kenyamana, dan kegembiraan. Wajib bagi KPPS agar tercipta pemilu yang jujur adil serta sukses tanpa ekses. Pekerjaan yang cukup besar jika dilakukan dengan riang dan gembira maka akan menjadi lebih ringan,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menyampaikan kostum wayang tersebut hanya dipakai setengah hari demi pertimbangan kenyamanan. Kostum wayang orang dengan berbagai aksesorinya dikhawatirkan membuat anggota KPPS tidak nyaman.

Ia menyampaikan proses pemungutan suara di TPS 004 Temon yang memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 225 orang berjalan lancar.

Sementara itu, salah satu anggota KPPS yang juga Mas Duta Wisata Boyolali, Nawang Purbo Aji, mengungkapkan tujuan pemakaian kostum wayang orang itu adalah untuk menghibur, mengedukasi, dan melestarikan budaya agar tidak semakin luntur.

Ia menjelaskan karakter wayang sebagai media edukasi layak diteladani. Beberapa watak yang bisa diteladani, tutur Nawang, adalah sabar, ikhlas, beriman, setia, welas asih, berani, tangguh, bertanggung jawab, sopan, pandai, teliti, ngayomi, gemar menolong, jujur, adil, setia, dan amanah dan sifat-sifat bijak lainnya.

Sementara itu, salah satu pemilih di TPS 004 Temon, Dedi Setyo Nugroho, mengaku senang dengan adanya petugas KPPS yang memakai baju wayang. Ia juga menilai hal tersebut sebagai langkah baik untuk melestarikan budaya Jawa.

“Soalnya suasanaya jadi beda, lebih fresh, kemudian petugasnya juga ramah terhadap warga yang ingin memilih. Mereka juga baik menjalankan tugasnya,” kata Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya