SOLOPOS.COM - Petugas PMI Sragen menunjukkan stok darah. (Istimewa/PMI Sragen)

Solopos.com, SRAGEN – Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen saat Lebaran masih aman. Pelayanan darah di PMI Sragen ternyata tidak hanya warga di Soloraya tetapi juga melayani permintaan darah sampai Ngawi Jawa Timur, Demak, Grobogan, dan Kudus. PMI jarang kekurangan stok darah karena kesadaran warga Sragen untuk donor tinggi.

Penjelasan itu diungkapkan Ketua PMI Sragen, Ismail Joko Sutrisno kepada Solopos.com, Selasa (9/4/2024). Ismail mengatakan selama Ramadan pun stok darah aman karena puasa tidak menjadi kendala bagi warga Sragen untuk donor darah. Sebagai wujud apresiasi, PMI memberi suvernir bagi warga Sragen berupa kaus yang donor selama Ramadan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Rata-rata dalam sebulan ada 1.500-an pendonor yang datang ke PMI. Termasuk selama Ramadan ini juga ada 1.500-an pendonor. Sekarang stok darah golongan A ada 74 kantong dengan kapasitas 350 ml per kantong. Golongan B ada 64 kantong, golongan O ada 189 kantong, dan golongan AB ada 34 kantong,” jelas Ismail.

Ismail menjelaskan PMI Sragen juga mengolah darah menjadi trombosit yang dapat digunakan untuk pasien demam berdarah (DB). Dia mengatakan stok trombosit tidak banyak karena masa kedaluwarsanya pendek, yakni hanya lima hari. Stok trombosit sekarang, kata dia, ada 5-7 kantong.

Permintaan darah itu, jelas dia, biasanya dari semua rumah sakit di Sragen, RS di Ngawi Jawa Timur, bahkan dari Grobogan, Demak dan Kudus juga ambil darah di PMI Sragen. Dia menyebut permintaan darah rata-rata per hari ada 10-15 kantong. “Kadang-kadang satu pasien ada yang butuh 2-4 kantong. Kami berterima kasih kepada warga Sragen yang rutin donor ke PMI,” jelasnya.

Dia mengungkapkan saat stok darah menipis biasanya tinggal diumumkan di media sosial maka banyak warga yang langsung datang donor ke PMI. Dia menjelaskan darah itu tidak boleh diperjualbelikan tetapi ketika orang ambil darah per kantong ada biaya ganti pengolahan darah senilai Rp490.000 per kantong. Hingga kini PMI mencatat ada 5.000-an pendonor di Sragen dan PMI terus menjaring para pendonor baru.

“Rentang waktu donor itu setiap dua bulan sekali. Ketika kebutuhan banyak maka kami menggandeng kelompok masyarakat, organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, dan seterusnya,” kata dia.

Selama mudik dan balik Lebaran, PMI juga membuka posko di depan markas PMI Nglorog, Sragen, dan ikut bergabung dengan pos terpadu di depan exit tol Pungkruk, Sidoharjo, Sragen. PMI selalu sigap membantu pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan lalu lintas. Ismail mengatakan sejak H-7 hingga Senin (8/4/2024) tercatat ada enam kasus kecelakaan lalu lintas dan dua kasus di antaranya ada dua orang meninggal dunia, yakni di Sukodono dan di Duyungan, Sidoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya