SOLOPOS.COM - Warga mengunjungi Masjid Saminah Sihyadi Solo yang berada di Gilingan, Kec. Banjarsari, Kota Solo, Sabtu (16/3/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Pengurus Masjid Saminah Sihyadi Solo menyediakan paket buka puasa untuk jemaah yang ingin berbuka puasa. Pengurus setempat menyediakan sekitar 200 paket makanan berat.

Hal itu disampaikan oleh Imam besar Masjid Saminah Sihyadi Solo, Abdul Fattah ketika ditemui Solopos.com di masjid setempat, Sabtu (16/3/2024). Pihaknya siap melayani jamaah yang ingin menunggu waktu berbuka di masjid unik itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Selama Ramadan kita mengadakan kegiatan berbuka bersama, kita menyiapkan menu buka puasa kurang lebih 200 paket makanan berat. Kemudian disertakan juga takjil, es teh, es sirup,” kata dia.

Dia mengatakan di Masjid Saminah Sihyadi Solo juga terdapat kegiatan keagamaan yang dijalankan rutin setiap hari selama Ramadan. Bahkan dia mengatakan untuk pertama kalinya pihaknya mengadakan salat Idul Fitri secara berjamaah.

“Kemudian tarawih, ba’da tarawih kita tadarus atau membaca Al-Qur’an, lalu sepuluh malam terakhir juga ada itikaf malam lailatul qadar. Setelah itu perdana Insyaallah kita melaksanakan Salat Idul Fitri di sini,” kata dia.

Dia mengatakan dalam melaksanakan kegiatan selama bulan suci Ramadan, masyarakat pun ikut andil bagian dengan memberikan infaq kepada pengurus masjid. Infaq berupa uang itu kemudian dikembalikan  kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan agama dan sosial.

“Jadi harapan kita, dengan keterlibatan masyarakat itu, semoga di Ramadan ini menjadi momen meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT,” kata dia.

Salah satu daya tarik masjid tersebut adalah bentuk arsitekturnya yang unik. Masjid yang sudah beroperasi sejak Ramadan 1444 H itu menawarkan gaya bangunan dengan bentuk melingkar.

Jika dilihat dari luar ornamen tembok yang berwarna coklat itu seperti sisik salak. Lalu jika biasanya atap masjid selalu berbentuk kubah, Masjid Saminah Sihyadi justru tidak ada kubah. 

Bisa dibilang bangunan tersebut cukup minimalis tidak ada tambahan perabotan yang banyak. Bahkan mimbar pun hanya berukuran kecil yang terbuat dari kaca dan disangga dengan besi. 

Sedangkan di tempat imam hanya ada sajadah, tempat baca Al-Qur’an, kursi, dan meja kecil. Minimnya perabotan itu justru membuat ruangan terasa lebih luas.

Selain itu lancaran konsep ruang utama untuk salat dipenuhi jendela yang terbuka, membuat masjid tersebut terasa sejuk meski tanpa AC. Kesejukan itu membuat jemaah semakin khusyuk menjalankan ibadah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya