SOLOPOS.COM - Tim BPBD Boyolali mengevakuasi warga korban banjir di RT 003/RW 007, Dukuh Ledok, Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Kamis (11/1/2024) malam. (Istimewa/BPBD Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 171 warga Dukuh Ledok RT 003/RW 007, Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, sempat mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah tersebut setelah hujan deras pada Kamis (11/1/2024).

Pada Jumat (12/1/2024), banjir sudah surut dan warga kembali ke rumah masing-masing. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Boyolali, Suratno, menyampaikan Sungai Grenjeng di Ngemplak sempat meluap dan air membanjiri wilayah RT 003 Dukuh Ledok.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Akibatnya, sebanyak 171 warga setempat harus mengungsi. “Warga yang bertahan di rumah sebanyak 29 orang. Lalu, yang berada di posko pengungsian ada 44 orang, dan 127 orang mengungsi di tempat sanak keluarga,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (12/1/2024).

Ia menjelaskan banjir akibat luapan Sungai Grenjeng terjadi sekitar pukul 17.31 WIB. Air surut pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 WIB dan warga kembali ke rumah masing-masing secara berangsur-angsur.

Warga langsung membersihkan rumah mereka dibantu para sukarelawan. Lebih lanjut, Suratno mengatakan saat warga mengungsi, BPBD bekerja sama dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan PMI Boyolali untuk penyediaan makanan siap saji.

Selain banjir, hujan dan angin kencang di wilayah Kecamatan Ngemplak, Boyolali, juga mengakibatkan pohon tumbang. Satu pohon tumbang menimpa sepeda motor. Untungnya tidak ada korban atau luka.

Sementara itu, Camat Ngemplak, Ari Wahyu Prabowo, menyampaikan banjir pada Kamis malam melanda dua desa yaitu Kismoyoso dan Sawahan. Banjir di Kismoyoso menggenangi Dukuh Beran dan Tambas.

Namun, Ari menyebut dampak banjir di Kismoyoso tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan Sawahan. Banjir Kismoyoso telah surut pada Kamis malam.

Di Sawahan, banjir terjadi di Dukuh Ledok. Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari selutut hingga sepinggang orang dewasa, bahkan ada yang sampai dada atau sekitar 150 cm. “Di sana ada sekitar 60-an keluarga, yang terendam banjir ada sekitar 50-an rumah,” kata dia.

Ari menceritakan personel dari TNI, Polri, BPBD Boyolali, dan lain-lain pada Kamis malam telah terjun untuk evakuasi dan mendirikan posko pengungsian untuk warga.

Saat banjir aliran listrik dipadamkan guna mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Logistik makan malam juga dipersiapkan untuk warga.

Pada Jumat pagi, Ari mengatakan warga telah kembali ke rumah masing-masing karena banjir telah surut. Mereka langsung melakukan pembersihan dan kondisi kembali normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya