SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati membawa penghargaan Bhumandala Award 2023 yang diterima dari BIG di Bali, Senin (6/11/2023) malam. (Istimewa/Diskominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mendapatkan Bhumandala Rajata dalam ajang Bhumandala Award 2023 yang digelar di Discovery Kartika Plaza Hotel, Badung, Bali, Senin (6/11/2023) malam. Ini adalah penghargaan simpul jaringan informasi geospasial dari Badan Informasi Geospasial (BIG).

Penghargaan itu merupakan hasil kerja keras aparatur sipil negara (ASN) yang menghasilkan inovasi berupa Si Intan Asri. Si Intan Pari yang merupakan akronim dari Sistem Informasi Tanah Aset Sragen Asri adalah aplikasi yang dikembangkan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sragen.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Aplikasi ini meraih medali perak dalam penilaian tim juri Bhumandala Award 2023. Penghargaan itu diserahkan Kepala BIG Prof. Muh. Aris Marfa’in kepada Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

“Saya merasa bahwa apa yang saya lakukan dengan memberikan ruang bagi ASN untuk terus berinovasi, mendukung mereka, dan terus mendorong mereka ternyata berbuah hasil yang manis. Iklim yang kondusif, kekeluargaan, dan wajib inovasi membuat mereka selalu ingin menunjukkan yang terbaik. [Penghargaan ini] sebuah kebanggaan bagi seorang ibu melihat anak-anaknya hebat,” tulis Bupati Yuni dalam pesan WhatsApp kepada Solopos.com, Selasa (7/11/2023).

Kepala BPKPD Sragen, Dwiyanto, menyampaikan Si Intan Asri ini merupakan sistem informasi inventarisasi tanah Pemkab yang komprehensif dan terintegrasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) memanfaatkan teknologi informasi geospasial.

“Inovasi tersebut dibuat 2021 lalu. Pertimbangan awalnya adalah keterbatasan SDM untuk mengawasi tanah aset Pemkab yang jumlahnya mencapai 2.273 bidang di 20 kecamatan. Dari situ muncul ide membuat sistem yang terintegrasi,” ujar Dwi.

Secara umum aplikasi Si Intan Asri ini ada untuk memudahkan kinerja pengelolaan aset, terutama dalam inventarisasi, pengawasan, pengamanan dan pemanfaatan barang milik daerah agar lebih optimal. “Khusus tanah milik Pemda didata semua. Datanya berbasis geospasial (koordinat). Adanya inovasi ini akan terlihat semua data geospasial di Sragen, seperti keterangan luasnya, sertifikat, dan termasuk layer wilayah merah, kuning, atau hijau,” kata dia.

Dwi menambahkan keunggulan inovasi ini, di antaranya data diperoleh langsung dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sehingga lebih akurat sesuai sertifikat tanah. Aplikasi ini juga memudahkan dalam pengambilan keputusan karena data yang tersedia berupa titik lokasi, nomor ponsel, luasan, Unit Pengelola Barang (UPB) dan scan buku sertifikat tanah.

“Data dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dan OPD yang membutuhkan. Seperti saat sebelum pembangunan Poltekpar di Gemolong, sudah terlihat kondisinya kuning berarti boleh dibangun gedung Poltekpar,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya