Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, turun tangan membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen sosialisasi pemilu ke kelompok masyarakat di level bawah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 yang tinggal 13 hari lagi.
">Bupati ingin target partisipasi pemilih di Sragen Tembus 80%. Oleh karenanya, hampir di setiap pertemuan dengan masyarakat, Bupati selalu membawa spesimen surat suara untuk bahan sosialisasi.Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
">Yuni, sapaan akrabnya, menjelaskan tentang perbedaan warna surat suara dan peruntukkannya. Dia juga mengingatkan cara coblosnya agar surat suara tidak rusak, yakni mencoblos di dalam kotak. Objek coblosnya boleh nama atau partai politik (parpol). ">Ditemui di halaman Puskesmas Sragen Kota, Rabu (31/1/2024), Bupati Yuni menilai sosialisasi yang dilakukan KPU belum maksimal, terutama di level bawah. Padahal, jajaran KPU sampai ke level desa cukup banyak. Yuni menyarankan agar KPU membentuk tim kecil untuk terjun langsung ke kelompok masyarakat.Yuni menyoroti masih banyak warga yang belum memahami surat suara. Ia mengatakan, sosialisasi yang dilakukan KPU harus lebih efektif dan menarik agar warga lebih paham tentang pemilu.
“KPU diharapkan bisa membentuk tim kecil untuk bisa penetrasi sosialisasi ke kelompok masyarakat di desa, tempat yang tepat, seperti sosialissi di kelompok sadar wisata dan RT, serta pertemuan kelompok masyarakat lainnya,” ujarnya.
Bupati menginformasikan akan ada pertemuan para penyuluh pertanian pada Kamis (1/2/2024) besok, KPU bisa hadir untuk meminta waktu sosialisasi.
Yuni berharap kerja sama antara KPU dan Pemkab Sragen dalam sosialisasi pemilu bisa lebih ditingkatkan. Dengan kerja sama yang baik, target partisipasi pemilih 80% pada Pemilu 2024 bisa tercapai.
Sementara itu, Koordinator Divisi Partisipasi Masyarakat KPU Sragen, Irwan Sehabudin, mengapresiasi upaya Bupati yang ikut menyosialisasikan Pemilu. Hal tersebut dia lihat sebagai bentuk dukungan Bupati kepada KPU.
Terkait sosialisasi, menurutnya KPU sudah gencar menggelar sosialisasi sesuai segmen dan menyentuh berbagai kalangan. Kalangan tersebut seperti Majelis Ulama Indonesia, warga binaan, siswa SMA/SMK (pemilih pemula, dan lainnya. .
KPU juga mengerahkan panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) untuk melakukan sosialisasi. “Mereka sosialisasi di lingkungan masing-masing,” kata Irwan.