Soloraya
Jumat, 22 September 2023 - 00:56 WIB

Tak Bisa Bantu Padamkan Kebakaran di Purwantoro, Damkar Wonogiri Minta Maaf

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Api membakar rumah warga Desa Gondang, Purwantoro, Wonogiri, Rabu (20/9/2023) malam. (Istimewa/Sarto)

Solopos.com, WONOGIRI — Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri meminta maaf karena tidak bisa membantu pemadaman kebakaran rumah di Dusun Tapel, Desa Gondang, Kecamatan Purwantoro, pada Rabu (20/9/2023) malam.

Permintaan maaf itu disampaikan melalui unggahan cerita atau story akun Instagram @damkarwonogiri, Rabu malam. “Mohon maaf untuk warga sekitar dikarenakan kondisi dan jarak kami tidak bisa membantu semoga tidak ada korban jiwa,” tulis unggahan story tersebut disertai emoticon kedua tangan mengatup tanda meminta maaf.

Advertisement

Unggahan story itu menyertakan gambar rumah terbakar dan keterangan lokasi Purwantoro, Wonogiri, yang diunggah akun Instagram @repostwonogiri.

Diwawancarai Solopos.com, Kamis (21/9/2023), Kepala UPT Damkar Wonogiri, Joko Santoso, mengatakan saat kejadian kebakaran rumah di Desa Gondang, Purwantoro, tim Damkar Wonogiri tidak bisa menindaklanjuti kejadian tersebut.

Advertisement

Diwawancarai Solopos.com, Kamis (21/9/2023), Kepala UPT Damkar Wonogiri, Joko Santoso, mengatakan saat kejadian kebakaran rumah di Desa Gondang, Purwantoro, tim Damkar Wonogiri tidak bisa menindaklanjuti kejadian tersebut.

Dia menjelaskan selain karena jarak yang jauh dari pos damkar, pada saat yang bersamaan tim damkar Wonogiri juga tengah berjibaku memadamkan api yang membakar lahan di Alas Kethu dan Wuryantoro.

Joko menambahkan per Kamis pagi, laporan kebakaran yang masuk ke Damkar Wonogiri tercatat ada 79 kejadian sejak awal 2023. Sebelumnya, kebakaran menghanguskan rumah warga Desa Gondang, Purwantoro, Wonogiri, pada Rabu malam.

Advertisement

Saat kejadian, kepala rumah tangga, Supono, dan satu orang anaknya mengikuti pengajian di Wonogiri. Sedangkan istrinya, Murni, dan satu anak lainnya keluar membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk motor mereka. Ketika Murni dan anaknya tersebut pulang kembali ke rumah, dia tidak menyadari ada kebakaran.

“Padahal dia mengaku sudah mendengar suara seperti barang kebakaran di rumah itu, tetap dia belum menyadari. Setelah beberapa saat, api muncul dari dalam rumah dan tiba-tiba membesar lalu membakar atap rumah,” kata Sarto kepada Solopos.com, Kamis (21/9/2023).

Hanya Ada 2 Pos Damkar di Wonogiri

Dia menjelaskan penyebab rumah warga Gondang, Purwantoro, Wonogiri, itu terbakar kemungkinan besar karena korsleting listrik di stopkontak yang digunakan untuk menanak nasi dan kulkas.

Advertisement

Sebab stopkontak itu ada bekas berupa lelehan akibat terbakar dan menetes di tembok. Kebakaran itu terjadi pada pukul 19.30 WIB dan baru padam sekitar pukul 22.00 WIB.

Menurut dia, warga sekitar tidak sempat memadamkan api karena sudah terlalu besar dan rumah pun habis terbakar. Mereka hanya menunggu sampai api padam.

Pemadam kebakaran pun tidak sempat datang ke tempat kejadian karena lokasi pos pemadam kebakaran terlalu jauh. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi kerugian akibat rumah yang terbakar di Purwantoro, Wonogiri, itu ditaksir mencapai Rpp80 juta.

Advertisement

Kepala Dusun Tapel, Desa Gondang, Parno, mengungkapkan kondisi rumah warga terbakar itu tinggal bangunan tembok. Isi rumah yang berbentuk limasan itu habis terbakar.

Termasuk dapur rumah juga hangus. Warga membuka penggalangan dana untuk membantu keluarga korban kebakaran tersebut agar bisa membangun kembali rumahnya.

Sementara itu, menurut catatan Solopos.com, pemadam kebakaran di Wonogiri hanya memiliki dua pos, masing-masing yakni markas yang berlokasi di Kecamatan Wonogiri dan satu pos damkar di Kecamatan Baturetno.

Jarak Kecamatan Wonogiri ke Purwantoro dilihat dari Google Maps mencapai sekitar 35 km dengan waktu tempuh hampir 1 jam. Sedangkan jarak dari pos damkar Baturetno ke Purwantoro lebih jauh lagi yakni mencapai 55 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

Dengan kondisi itu, kasus kebakaran yang terjadi jauh dari pos-pos damkar kerap mengalami keterlambatan penanganan. Response time atau waktu tanggap damkar menjadi lebih dari 15 menit. Padahal waktu tanggap maksimal idealnya tidak boleh lebih dari 15 menit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif